Kemudian, sambungnya, tim juga mencurigai asal uang tersebut dari hasil transaksi dengan teman bisnisnya.
"Nggak mungkin transaksi uang sebesar itu cair di malam hari, kan kejadiannya malam, katanya dari transaksi dengan rekan bisnis," ujarnya.
Adanya kejanggalan itu, pihaknya kemudian melakukan pemeriksaan intensif terhadap ISN dan akhirnya ia mengakui bahwa tidak mejadi korban begal.
IS memberikan keterangan palsu dengan alasan terlilit utang kepada renternir yang mencapai Rp 25 miliar.
"Utangnya pusing, catatan rentenir (utang IS) antara Rp 10 miliar hingga Rp 25 miliar lebih," ujar Dede seperti dikutip dari Tribunjabar.id, Senin (11/10/2021).
Kata Dede, lilitan utang miliaran rupiah itulah yang membuat ISN membuat cerita bohong agar dipercayai oleh rentenir.
"Nah karena dia pusing ditagih-tagih terus jadi punya ide dirampok agar rentenir percaya," ungkapnya.