Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolos PPPK Setelah Menanti 16 Tahun, Guru Honorer Penuhi Nazar Jalan Kaki 37 Km Klaten-Yogya

Kompas.com - 11/10/2021, 18:12 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Supriyadi (53), guru honorer olahraga SMPN 1 Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah berjalan kaki sejauh 37 kilometer pada Minggu (10/10/2021).

Aksinya tersebut dilakukan setelah Supriyadi dinyatakan lolos sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Supriyadi berangkat dari SMPN 1 Trucuk pukul 06.00 WIB.

Baca juga: Bahagianya Pramesti, Guru Tidak Tetap Lolos Seleksi PPPK, Pukul 2 Pagi Jualan di Pasar Cukupi Kebutuhan

Supriyadi tiba di kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sekitar pukul 17.00 WIB setelah menempuh sekitar 12 jam perjalanan.

Bapak tiga anak tersebut hanya istirahat sekali untuk melaksanakan shalat zuhur selama melakukan perjalanan.

Selesai melaksanakan shalat, Supriyadi kembali melanjutkan perjalanan. Selama di perjalanan, Supriyadi berbekal masker, hand sanitizer dan air mineral yang dibelikan oleh warga.

Supriyadi menceritakan aksi jalan kaki yang dilakukan adalah untuk memenuhi nazar, sekaligus wujud kebahagian penantiannya selama 16 tahun terjawab pada 8 Oktober 2021.

"Bahwa apa yang saya laksanakan kemarin merupakan nazar apa yang pernah saya ucapkan pada diri saya sendiri terkait pengumuman PPPK," kata Supariyadi ditemui di SMPN 1 Trucuk, Klaten, Jawa Tengah, Senin (11/10/2021).

Menurut Supriyadi aksi jalan kaki dilaksanakan secara spontan. Setelah shalat subuh, Supriyadi meminta istri untuk mengantar dirinya ke SMPN 1 Trucuk dengan alasan piknik.

Menueut dia kalau dirinya mengatakan ingin memenuhi janjinya berjalan kaki ke Yogyakarta, justru istrinya akan melarang.

"Dengan spontan pada hari Jumat malam itu saya punya nazar jika saya lulus P3K itu Insya Allah diberikan kesehatan saya akan berjalan kaki dari sekolah ini (SMPN 1 Trucuk) sampai ke almamater pada saat saya kuliah di UNY," kata dia.

Baca juga: Seorang Peserta Tes PPPK Guru di Nunukan Muntah Darah dan Meninggal Dunia, 5 Peserta Lain Positif Covid-19

Supriyadi menerangkan dirinya sudah beberapa kali mengikuti tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Pertama kali ikut CPNS tahun 2003-2004, namun belum lolos.

Bahkan dari sekian guru honorer K2 di tempatnya mengabdi, jelas Supriyadi, hanya dirinya yang belum diterima sebagai PNS.

Meski honor yang diterima setiap bulan sebesar Rp 400.000, Supriyadi tetap melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai guru olahraga.

"Satu-satunya K2 di institusi ini saya yang tertinggal. Lainnya sudah mendahului saya. Lainnya yang K2 sudah menjadi PNS," terang suami Sukani (53).

Sementara itu, Kepala SMPN 1 Trucuk Titik Windiyarsih menambahkan Supriyadi merupakan sosok guru honorer yang bertanggung jawab.

Meski gajinya sedikit, Supriyadi bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajibannya di sekolah.

"Nilai plus-nya meski gajinya kecil beliau sregep (rajin)," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com