Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa dan Alumnus UK Petra Raih Medali Emas dan Perak di PON XX Papua 2021, Ini Kisahnya

Kompas.com - 08/10/2021, 15:53 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Satu mahasiswa dan alumnus Universitas Kristen Petra (UK Petra) berhasil menyumbangkan medali emas dan perak pada PON XX Papua 2021 dalam cabang olahraga wushu.

Mereka adalah Nicholaus Karanka Adinugroho, mahasiswa Program Studi Business Management; dan William Ajinata, alumnus Program Studi Creative Tourism.  

Nicholaus mengaku senang dengan capaian tersebut karena akhirnya bisa membuat bangga nama kampus dan Jawa Timur.

"Kami sangat senang dan bangga bisa mengharumkan nama Jawa Timur sekaligus keluarga dan universitas yang sudah mendukung penuh selama ini," kata Nicho kepada wartawan di Surabaya, Jumat (8/10/2021).

Baca juga: Kampung Narkoba Surabaya, Digerebek 450 Petugas, Bocor karena Ada Alarm Bunyi sebagai Tanda

Nicho menuturkan, medali emas wushu disumbangkan dalam kategori taolu duilian (berpasangan) putra, duet antara dirinya dan William.

Ia melanjutkan, prestasi yang berhasil ia raih ini membutuhkan usaha dan persiapan yang panjang.

Bahkan, mereka harus menjalani karantina sejak September 2020.

"Sebenarnya persiapan sudah dilakukan sejak PON 2016 yang lalu. Tetapi, latihan intensnya ya sejak September 2020. Ini memang program dari KONI Jawa Timur, bersama atlet Jawa Timur lainnya, dan pelatih kami disiapkan rumah khusus agar lebih fokus latihan untuk PON XX," ujar Nicho

Berpasangan dengan seniornya yang secara kebetulan satu almamater di UK Petra, Nicho merasa sangat senang.

Mereka membawakan duel event dan berhasil meraih poin 9,51 dari juri PON XX Papua.

"Kami semacam duel yang masing-masing membawa senjata yaitu tombak dan shuang dao. Ada ritme yang harus diikuti, menggunakan koreografi khusus agar seolah-olah seperti duel sungguhan," tutur Nicho, yang belajar wushu sejak berusia 8 tahun.

Ia menuturkan, taolu sendiri merupakan sebuah teknik seni bela diri yang menggunakan teknik tangan, kaki, lompatan, sapuan, melempar, gulat sikap dan gerak kaki, serta keseimbangan.

Maka dari itu, biasanya yang dilihat oleh juri adalah gerakannya, alat yang digunakan, dan atribut yang digunakan.

 

Nicho sendiri kini masih menjadi mahasiswa aktif UK Petra angkatan 2019.

Prestasi akademiknya pun terbilang cukup baik.

Menurut data di UK Petra, Nicho tidak perah mengulang mata kuliah dan memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,14 dan kini telah memasuki semester lima.

Menurut dia, membagi waktu antara kuliah dan berlatih wushu sangat susah.

Namun, ia mengaku sangat bersyukur karena para dosen selalu memberikan dukungan kepada dirinya.

"Mereka mengizinkan saya mendapatkan tambahan jam lain agar saya bisa menuntaskan kuliah dan berlatih wushu," ujar dia.

Atas prestasinya ini, Nicho akan mendapatkan poin Satuan Kredit Kegiatan Kemahasiswaan (SKKK) bakat minat dari UK Petra.

Baca juga: Surabaya Masuk Daerah Kategori PPKM Level 1, tetapi...

Sementara itu, William tak hanya menyumbangkan medali emas di PON XX Papua 2021.

William juga menyumbangkan medali perak untuk kategori nan quan (tinju selatan) dan nan gun (tongkat selatan) dengan poin sebesar 9,68 + 9,32.

Berbeda dengan sebelumnya, medali perak ini dia dapatkan secara perorangan.

"Berlatih saat pandemi banyak sekali tantangannya. Selain susah, karena harus mendatangkan pelatih asal China," kata dia.

"Ditambah ada juga tantangan mental yang harus dihadapi setiap atlet, tetapi puji Tuhan kami semua bisa mengatasinya," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Regional
Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Regional
Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com