Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

450 Petugas Gerebek Kampung Narkoba Surabaya, Alarm Berbunyi, 1 Buron Pencuri Tertangkap

Kompas.com - 08/10/2021, 10:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 450 petugas menggerebek kampung narkoba di Jalan Kunti, Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir, Surabaya pada Rabu (6/10/2021) dini hari.

Saat penggerebekan berlangsung, petugas disambut dengan bunyi alarm yang meraung-raung.

Alarm tersebut sengaja dipasang oleh pengedar dan narkoba. Jika ada petugas datang, maka alarm tersebut dibunyikan sehingga para pengedar dan bandar narkoba bisa kabur cepat.

Dari penggerbekan tersebut, petugas berhasil mengamankan seorang buron pencurian motor berinisial S.

Baca juga: Kampung Narkoba Surabaya, Digerebek 450 Petugas, Bocor karena Ada Alarm Bunyi sebagai Tanda

Polisi menyisir bilik-bilik kecil

AKBP Syamsul Makali Kabag Bin Ops Ditresnarkoba Polda Jatim Saat Memimpin Razia di Jalan Kuti Kelurahan Sidotopo Kecamatan Semampir Surabaya, pada Rabu (06/10/2021) Dini Hari,Dok Humas Polda Jatim AKBP Syamsul Makali Kabag Bin Ops Ditresnarkoba Polda Jatim Saat Memimpin Razia di Jalan Kuti Kelurahan Sidotopo Kecamatan Semampir Surabaya, pada Rabu (06/10/2021) Dini Hari,
Di Jalan Kunti, terdapat bilik-bilik kecil yang terbuat dari kayu beratapkan terpal.

Bilik tersebut berjejer di daerah itu dan kerap sekali dijadikan tempat transaksi dan pesta narkoba jenis sabu.

Kabag Bin Ops Ditresnarkoba Polda Jatim AKBP Syamsul Makali mengatakan polisi langsung melakukan penyisiran di bilik-bilik kecil tersebut.

"Sebanyak 450 pasukan gabungan diturunkan untuk mengamankan lokasi. Setibanya di kampung narkoba ini, petugas langsung melakukan penyisiran di tempat-tempat yang diduga kerap digunakan untuk melakukan pesta sabu," kata Syamsul, Kamis (17/10/2021).

Baca juga: Kampung Narkoba di Palembang Dilengkapi CCTV untuk Memantau Polisi

Menurut dia, akses menuju tempat untuk sampai ke bilik-bilik kecil yang berjajar itu harus melalui di gang sempit yang berliku-liku.

Di tempat itu telah terpasang alarm pemadam, memiliki fungsi untuk peringatan bahwa ada petugas kepolisian datang ke lokasi.

"Jadi memang sudah saling mendukung untuk kejahatan narkoba, bisa jadi razia ini bocor sebelumnya dan bunyi alarm," sebut dia.

Syamsul sengaja membawa ratusan personel karena daerah tersebut sangat padat penduduknya dan harus dilakukan dengan fokus yang tinggi karena sangat rawan.

"Karena memang disini padat penduduk, dan banyak kos kosan kecil-kecil, dan pendatang dari mana-mana, dan tempat ini merupakan daerah yang sangat rawan," ujar dia.

Baca juga: Gerebek Kampung Narkoba, Polisi Diteriaki Maling oleh Warga

Hilangkan stigma Jalan Kunti sarang narkoba

AKBP Syamsul Makali Kabag Bin Ops Ditresnarkoba Polda Jatim Saat Memimpin Razia di Jalan Kuti Kelurahan Sidotopo Kecamatan Semampir Surabaya, pada Rabu (06/10/2021) Dini Hari,Dok Humas Polda Jatim AKBP Syamsul Makali Kabag Bin Ops Ditresnarkoba Polda Jatim Saat Memimpin Razia di Jalan Kuti Kelurahan Sidotopo Kecamatan Semampir Surabaya, pada Rabu (06/10/2021) Dini Hari,
Syamsul mengaku sangat serius menggempur kampung narkoba itu, dengan tujuan agar bisa menghapus stigma buruk pada daerah itu.

"Upaya petugas dalam menghilangkan stigma Jalan Kunti sarang narkoba. Pertama yang dia lakukan adalah dengan melakukan razia seperti ini, untuk menimbulkan efek deterensi," ucap dia.

Dia juga akan akan kembali melakukan razia dengan personel lebih banyak dari saat ini jika diperlukan.

Baca juga: Detik-detik Penggerebekan Kampung Narkoba di Sumsel, 18 Orang Diamankan 2 di Antaranya DPO

Selain itu ia akan mendirikan posko kampung bersih narkoba untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada warga sekitar.

"Kalau nanti di sini masih ada. Ya kami lakukan operasi lagi besar-besaran di sini. Ke depan kemungkinan kami akan dirikan posko kampung bersih narkoba, kampung tangguh bersih narkoba," pungkas dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muchlis | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com