Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sowan Kiai, Kapolda Jatim Ingin Santri Jadi Penyambung Lidah Pentingnya Prokes dan Vaksinasi

Kompas.com - 08/10/2021, 13:46 WIB
Muchlis,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta berharap seluruh santri menjadi promotor kedisipilinan prokes dan pentingnya vaksinasi.

Hal ini dia katakan saat bersilaturahmi ke kediaman ulama di Jatim bersama sejumlah pejabat utama Polda Jatim.

"Para santri dan santriwati nantinya menjadi penyambung lidah kepada warga masyarakat di sekitar tempat tinggal mereka, untuk menyampaikan terkait protokol kesehatan dan pentingnya pelaksanaan vaksinasi sebagai bentuk strategi preventif dan kuratif penanganan Covid-19," papar Irjen Pol Nico Afinta saat dikonfirmasi, Jumat (8/10/2021).

Baca juga: 4 Santri di Banyuwangi Diduga Keracunan, Muntah hingga Diare Usai Santap Nasi Goreng

Selain untuk silaturahmi, safari juga dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan percepatan vaksinasi di wilayah Jatim.

Nico berharap, wilayah aglomerasi di Jatim segera mencapai hasil maksimal dalam percepatan vaksinasi.

Wilayah itu adalah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan (Gerbang Kertosusila).

Sowan Gus Ali

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda sowan langsung dengan K.H. Agoes Ali Mashudi, atau kerap disapa Gus Ali, selaku pimpinan Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo di kediamannya Jalan Kyai Dasuki, Lebo, Sidoarjo.

"Kemarin kami bersama pejabat utama Polda Jatim kami melakukan komunikasi, berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pimpinan pondok pesantren dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19, selain itu juga percepatan vaksinasi khususnya di lingkungan pondok pesantren dan rumah ibadah yang ada di Sidoarjo," kata Nico.

Kapolda Jatim berharap, dengan silaturahmi, percepatan vaksinasi dapat terwujud, sehingga herd immunity dapat terbentuk di Jawa Timur.

Baca juga: Kisah Tiga Pesantren di Sumedang, Tetap Bertahan walau Tak Pungut Satu Rupiah Pun ke Santri

 

Nico juga mengingatkan masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan, walaupun zona Covid-19 di Jawa Timur sudah kuning.

Dia meyakini, lonjakan Covid-19 di Jatim pada gelombang kedua terjadi karena kelengahan warga.

Akibatnya virus dengan mudah dapat menyerang kembali.

Silaturahmi itu, kata Nico, juga merupakan bentuk sinergi antara Polda Jatim dan tokoh agama di wilayah Jatim.

"Pelaksanaan silaturahmi dengan Gus Ali, merupakan upaya menjaga sinergi antara Polda Jatim dengan tokoh agama di wilayah Jawa Timur," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com