Berkat kegigihannya, Yesti mendapatkan posisi yang lebih baik.
"Jadi saya diminta untuk ikut anaknya untuk menjabat sebagai manajer di restoran itu," kata Yesti.
Sesuai rencana, restoran tersebut diluncurkan pada November. Saat ini, kegiatan Yesti lebih banyak bersama anak majikannya untuk mengecek kesiapan restoran tersebut.
"Beberapa hari lalu masih ada yang harus direnovasi. Jadi masih sering wara-wiri. Berangkat kerja pagi pulang malam," tutur dia.
Meski telah mendapatkan pekerjaan baru sebagai manajer, untuk sementara ini ia masih menggeluti pekerjaan lamanya sebagai ART.
Satu bulan kemudian, ia baru memulai pekerjaan baru sebagai manajer restoran khas Italia di Surabaya Barat.
Baca juga: Kampung Narkoba Surabaya, Digerebek 450 Petugas, Bocor karena Ada Alarm Bunyi sebagai Tanda
"Sementara ini masih jadi ART dan bulan depan baru bekerja di restoran itu," ucap Yesti.
Ia mengaku bersyukur atas semua hal yang didapatkan sejak awal hingga sampai di titik ini. Ia pun berpesan kepada siapa pun agar tidak mudah berputus asa.
Meski membutuhkan perjuangan yang tidak mudah, Yesti menyebut, kesuksesan bisa diraih asal gigih dan memiliki keyakinan serta harapan.
"Meski bukan dari latar belakang keluarga kaya raya, siapa pun bisa mencapai kesuksesan menurut versi masing-masing. Intinya, selalu berusaha dan jangan mudah putus asa," kata Yesti.
Ia juga mengingatkan untuk tidak merasa malu atau minder bekerja apa saja. Sebab, selagi pekerjaan yang ditekuni itu halal, hasilnya tetap akan bermanfaat.
"Buat saya semua pekerjaan itu saya anggap mulia. Walaupun kita bekerja sebagai ART, jangan pernah malu. Dulu saya sering ditanya teman kampus, saya selalu jujur kalau saya kerja sebagai ART," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.