PON XX Papua rupanya menjadi titik terang bagi Iwan untuk bisa keluar dari jeratan kredit usaha gym yang dia beri nama "Gym Samuray" di Jalan Prof Dr Hamka, Koto Tangah, Kota Padang.
Alasannya, bonus yang dijanjikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dipastikan bisa menutup sisa utang dari pengadaan fasilitas gym yang sedang dirintis.
"Medali emas Papua ini sepadan lah dengan pengorbanan yang saya buat. Mudah-mudahan bisa menutupi gym," katanya.
Namun, untuk merealisasikan niatnya itu, Iwan kembali dihadapkan pada persoalan finansial yang lain. Kebutuhan dana untuk persiapan PON ditakar berkisar Rp 20 juta lebih per bulan.
Sebenarnya upaya melobi pengurus cabang demi sangu perjalanan bisa dia lakukan. Namun, prinsip hidup Iwan untuk tidak mengemis pada siapa pun begitu kuat sehingga pilihan itu urung dilakukan.
"Saya tidak mau mengemis, mungkin ini jalan satu-satunya. Saya menggadaikan mobil Honda CRV saya Rp 100 juta untuk persiapan selama dua bulan PON Papua," papar Iwan.
Iwan mulai mempersiapkan diri dan berlatih. Dia juga fokus pada program diet seharga Rp 4,2 juta per hari di luar biaya suplemen yang dia sebut berkisar Rp 20 juta sebulan.
Biaya itu termasuk membeli buah, tagihan katering, serta multivitamin.
"Berbicara kebutuhan binaraga, mungkin orang bilang 'no money no muscle', memang benar, Kita mau besar cuma makan karbo mana bisa," ujar Iwan.
Usaha gym yang terbengkalai imbas Covid-19 pun ia manfaatkan sebagai tempat berlatih menambah massa otot. Hampir seluruh harinya dihabiskan di gym.
Sesi latihan dimulai dengan berjemur di bawah matahari mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB, lalu dilanjutkan dengan menu makanan diet saat jam istirahat.
"Sore sampai malam yang saya lakukan hanya latihan, makan dan tidur. Saya tidak pikirkan yang lainnya," ujar Iwan.
Kehabisan dana
Lima belas hari sebelum keberangkatan menuju Bumi Cenderawasih, Iwan kehabisan dana.
Unggahan menggadai mobil di media sosial memancing rasa prihatin dari sejumlah kolega.
Berkat peran mereka, tiket penerbangan ke Papua bisa dia dapat berikut biaya hidup selama bertandang ke Papua.
Hingga hari yang dinantikan tiba. Pria dengan kuncir rambut mirip kesatria berpedang samurai itu tampil di babak final kelas 75 kg menantang atlet lainnya dari berbagai daerah, seperti Taat Pribadi (Jawa Tengah), Albar Azmi (Jawa Timur), Sentius Logo (Papua), dan Abdul Manan.
Pada kontes binaraga yang berlangsung di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kabupaten Jayapura, Senin (4/10/2021) malam, Iwan Samuray berhasil meraih medali emas ketiganya.
Iwan kini bernapas lega, impitan utang senilai Rp 1,7 miliar akhirnya bisa dia bayar meski harus melalui tantangan yang tidak mudah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.