Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pekerja di Demak Tewas Diduga Hirup Gas Beracun, Polisi Periksa 5 Orang Saksi

Kompas.com - 07/10/2021, 16:07 WIB
Ari Widodo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com – Aparat Polres Demak Jawa Tengah menyelidiki kasus tewasnya tiga pekerja PT Aspal Polymer Emulsindo yang berlokasi di Desa Mranak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, pada Selasa (5/10/2021).

Ketiga korban meninggal diduga menghirup gas beracun saat bekerja memperbaiki bak penampungan aspal berukuran 3x4 meter dan tinggi 2 meter .

Selain memasang police line, polisi telah memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui peristiwa kecelakaan kerja di pabrik yang meproduksi aspal itu.

Baca juga: Tambang Pasir di Banjarbaru Kalsel Longsor, 2 Pekerja Tewas Tertimbun

Seperti diketahui, tiga korban meninggal dunia yakni Alamul Huda Alfadilhil (22), warga Desa Mranak RT 01 RW 02, Kecamatan Wonosalam; Abdul Rosul (32), warga Desa Tridonorejo RT 007 RW 002, Kecamatan Bonang; dan Budi Lanjar Utomo (27), warga Desa Cabean RT 003 RW 004, Kecamatan Demak Kota.

“Atas kejadian tersebut tiga orang meninggal dunia di lokasi kejadian. Satreskrim Polres Demak sudah melakukan olah TKP. Kita sudah memeriksa lima orang saksi mata,” kata Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono di Mapolres Demak, Kamis (7/10/2021).

Selain mengakibatkan tiga korban meninggal dunia, lima orang pekerja juga mengalami sesak napas dan sempat dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif.

Kelimanya masing-masing Listiyo Diyaul Haq (22); warga Desa Bungo RT 004 RW 002 Kecamatan Wedung; Ali Firdaus (23), warga Mangunjiwan RT 002 RT 006; Susanto (37) warga Desa Cabean RT 001 RW 002; Abdus Salam (25), warga Mangunjiwan RT 001 RW 006 Demak, dan Dedi Setiawan (30), warga Desa Mranak RT 001 RW 001 Kecamatan Wonosalam.

“Untuk lima korban yang dirawat di rumah sakit, saat ini sudah dibawa pulang karena kondisinya sudah membaik,” ujar Budi.

Baca juga: Puluhan Warga Bogor Pusing dan Mual Setelah Hirup Limbah Pabrik

Budi menambahkan, kejadian yang menewaskan tiga pekerja itu terjadi seusai korban memperbaiki bak penampungan aspal.

Setelah selesai mengelas, salah satu korban mengecek hasil pekerjaannya itu.

Karena kondisi di bak penampungan gelap, korban meminta dua rekannya untuk mengambil senter.

Usai diambilkan senter, korban ditemukan dalam kondisi pingsan. Kedua rekannya yang hendak mencoba menolong korban pun ikut pingsan.

“Melihat ketiga korban tergeletak dan pingsan, teman-temannya yang lain tidak berani masuk untuk menolong para korban,” terangnya.

Berdasarkan keterangan saksi, kata Budi, ketiga pekerja yang meninggal dunia tersebut tidak memakai masker saat masuk ke dalam bak penampungan aspal.

Mereka juga tidak melengkapi dirinya dengan alat keselamatan kerja.

“Kita akan cek Standar Operasional Prosedur (SOP) dan regulasi terkait keselamatan kerja di lingkungan perusahaan. Kita akan minta keterangan saksi ahli dari Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Tenaga Kerja. Nanti kalau semuanya sudah lengkap akan kita sampaikan hasilnya,” pungkas Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com