Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Govaldo, Pemuda 23 Tahun yang Kembangkan Sentra Durian di Gresik, 2 Pekan Raup Omzet Rp 250 Juta

Kompas.com - 07/10/2021, 14:54 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Govaldo Ircham Maulana (23) bisa dikatakan berhasil mengembangkan sentra durian di lahan miliknya, yang terletak di Desa Kebonagung, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik.

Padahal, pada umumnya durian tumbuh di daerah dataran tinggi. Namun anomali itu berhasil dipatahkan oleh Govaldo dan ayahnya.

Mereka mampu mengembangkan durian di wilayah Gresik.

Baru dibuka dua pekan lalu, Govaldo bahkan sudah mendapatkan omzet fantastis, sekitar Rp 250 juta.

"Kuncinya itu pada sumber air, asal ada air saya kira durian itu bisa hidup. Meski tidak semuanya dapat berkembang baik seperti yang diharapkan," ujar Govaldo.

Baca juga: Cerita Mendikbud Nadiem Menginap di Rumah Sukardi, Guru Honorer yang Telah Mengabdi 25 Tahun

Awal mula terjun membudidayakan durian

Usaha durian sebenarnya sudah mulai dirintis oleh orangtua Govaldo, dengan mengombinasikannya bersama buah naga.

Namun, usaha tersebut kurang berkembang dan bahkan malah sempat vakum.

Govaldo akhirnya turun tangan mengembangkannya melalui King Goval Farm. Sentra lahan perkebunan durian itu terletak sekitar 34 kilometer dari pusat kota.

"Awalnya dulu ayah saya sudah buat lahan untuk durian dan buah naga, tahun 2010. Tapi kurang maksimal, bahkan sempat vakum pada 2019 sampai 2020," buka Govaldo ketika dihubungi, Kamis (7/10/2021).

Baca juga: Tim Universitas Brawijaya Olah Kulit Durian Jadi Krim Obat Jerawat

Pada saat lahan tersebut dikembangkan oleh ayahnya, Govaldo sedang meniti pendidikan sarjana.

Ketika lulus dan melihat kebun durian dan buah naga yang dikelola oleh ayahnya vakum, Govaldo lantas mempunyai pemikiran untuk melanjutkan usaha tersebut dengan pendekatan yang berbeda.

"Saya sempat lihat dan main ke beberapa tempat budi daya durian. Ketika di Banyuwangi, ide itu kemudian muncul yakni membuat sentra budi daya durian dengan pengunjung bisa melihat proses petik dan menikmati durian di lokasi," ucap dia.

Baca juga: Anaknya Sulit Punya Akta Kelahiran karena Nama Terlalu Panjang, Arif: Saya Sudah 3 Tahun Berjuang

 

Para pengunjung menikmati durian, di sentra perkebunan yang dikembangkan oleh Govaldo Ircham Maulana.Dok. pribadi Para pengunjung menikmati durian, di sentra perkebunan yang dikembangkan oleh Govaldo Ircham Maulana.
Govaldo mengaku, memiliki sekitar 10 hektar lahan yang digunakan untuk budi daya durian.

Lahan tersebut terbagi dalam petak-petak dan berlainan lokasi.

Khusus untuk sentra durian, menempati lahan seluas 4,5 hektar.

Sementara untuk membangun sentra durian miliknya, Govaldo menggandeng jasa arsitek dan konsultan asal Surabaya.

Dalam merawat durian, Govaldo membentuk tim khusus yang beranggotakan lima orang.

"Kami ada tim khusus berjumlah lima orang, yang bertugas merawat durian. Tapi untuk pengetahuan mengenai budi daya durian murni otodidak, saya dan kepala pembudidayaan di sini sering survei keliling untuk melihat budidaya durian di tempat lain," kata Govaldo.

Baca juga: Tradisi Rebo Wekasan di Desa Suci Gresik Kali Ini Tanpa Kirab Tumpeng Keliling

Dia pun tidak menyangka, usahanya menuai respons positif dari masyarakat dan pecinta durian.

Pengunjung King Goval Farm tidak hanya warga lokal Gresik, melainkan dari beberapa kota lain yang ada di Jawa Timur.

Mulai kota tetangga seperti Lamongan dan Surabaya, juga Tuban, Bojonegoro bahkan hingga Malang.

"Untuk bibitnya saya dapat dari Bogor, ada juga yang dari Banyuwangi. Sebab di sini banyak varian jenis durian yang kami sediakan," tutur Govaldo.

Baca juga: Ilmuwan Singapura Ubah Kulit Durian Jadi Perban Antibakteri, Kok Bisa?

Durian Medan hingga durian musang

Harga paling murah di sentra perkebunan durian milik Govaldo yakni durian jenis lokal Sumatera yang dipatok Rp 69.000 per kilogram.

Sementara yang paling mahal adalah durian Musang King, yang dihargai Rp 550.000 per kilogram.

"Sementara yang paling banyak diburu orang itu durian Medan, meski ada juga yang tetap cari Musang King," ucap dia.

Baca juga: Mahasiswa UB Inovasi Krim Anti Jerawat dari Kulit Durian

 

Durian Musang KingShutterstock Durian Musang King
Govaldo mengatakan, mahalnya harga jual durian Musang King adalah karena usaha yang dibutuhkan untuk mendatangkannya.

Govaldo mengaku, mengimpor durian Musang King tersebut dari Malaysia.

"Untuk Musang King memang berbeda, sebab saya mendatangkan langsung dari Malaysia. Meski mahal, banyak juga yang minat dan rata-rata mereka itu adalah pecinta durian," kata Govaldo.

Baca juga: Terjerat Utang Pinjol, Tukang Cukur Rambut di Gresik Nekat Buka Praktik Suntik Pemutih Ilegal

Jenis durian Musang King sebenarnya juga sudah coba dikembangkan oleh Govaldo di lahan perkebunan miliknya.

Dia mempersiapkan lahan 2 hektar untuk durian jenis ini di sentra perkebunan miliknya.

Ke depan, Govaldo berharap bisa mengembangkan usaha yang digelutinya saat ini menjadi agrowisata.

Lahan perkebunan durian yang ada, bisa dipadukan dengan beberapa wahana wisata lain untuk semakin menarik minat pengunjung.

"Family business ini juga sudah mulai saya promosikan melalui media sosial, saya berharap di kemudian hari dapat membuka cabang di banyak tempat di Indonesia," pungkas Govaldo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com