Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Temukan Kejanggalan dalam Proyek Pembangunan Infrastruktur di Pamekasan

Kompas.com - 06/10/2021, 08:55 WIB
Taufiqurrahman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - DPRD Pamekasan menemukan sejumlah proyek pembangunan di Kabupaten Pamekasan yang tidak memiliki job mix atau dokumen campuran bahan bangunan.

Hal itu ditemukan saat Komisi IV DPRD Pamekasan melakukan pengawasan sejumlah pembangunan infrastruktur kesehatan dan lembaga pendidikan.

Baca juga: Krisis Pejabat di Pamekasan, Satu Orang sampai Rangkap 3 Jabatan

Anggota Komisi IV DPRD Pamekasan Wahyudi menjelaskan, terdapat pembangunan puskesmas dan gedung SMP yang tidak memiliki job mix. Pekerja proyek diduga mencampur bahan bangunan sesuai keinginan masing-masing, atau berdasarkan pesanan pemenang tender proyek.

"Ketika kami tanyakan ke kontraktor, mereka jawabnya punya job mix. Tapi saat diminta dokumennya ternyata tidak ada. Kami merasa dikibuli," kata Wahyudi saat ditemui di kantornya, Selasa (5/10/2021).

Wahyudi menyebut, selain tak ada dokumen job mix, dirinya juga menemukan dugaan pengurangan spesifikasi bahan. Seperti besi yang seharusnya menggunakan ukuran 10 milimeter, tetapi yang dipakai ukuran delapan milimeter.

"Saya cek di dokumen perencanaan menggunakan besi tulangan sebanyak 10 batang, ternyata hanya dipasang delapan batang. Ini sudah pelanggaran," ungkap politisi paling muda di DPRD Pamekasan ini.

Menurutnya, jika semua pekerjaan proyek di Pamekasan tidak mengantongi dokumen job mix, kualitas bangunan tak bisa diukur kekuatannya.

Sehingga, kontraktor akan menemukan masalah di kemudian hari, berupa kekurangan spesifikasi dan usia bangunan tidak akan bertahan lama.

"Para kontraktor juga akan bermasalah dengan Badan Pemeriksa Keuangan dan Inspektorat. Negara rugi dan bangunan cepat rusak," jelasnya.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan (BPK) Pemkab Pamekasan Sahrul Munir mengatakan, akan menindaklanjuti temuan Komisi IV DPRD Pamekasan itu.

Baca juga: Dicap Jago Pencitraan, Bupati Pamekasan Pergi Saat Diajak Dialog dengan Mahasiswa

Menurutnya, surat perintah pengerjaan proyek tidak akan diberikan kepada kontraktor sebelum seluruh dokumen dinyatakan lengkap.

"Akan kami telusuri temuan dewan itu. Jika benar temuan itu, akan kami tegur agar dilengkapi," ungkap Sahrul. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com