Kartu ini untuk menghitung jumlah pengunjung yang masuk ke area lokasi maksimal 300 orang.
"Jadi kami kontrolnya pakai kartu. Kartunya jumlahnya 300, kalau itu habis ya tutup. Menunggu ada pengunjung yang keluar, baru pengunjung lain masuk. Itu yang diterapkan, gantian," ujar dia.
Menurutnya, sesuai saran dari Satgas Covid-19, kapasitas maksimal pengunjung KRM baik di Wonorejo, Gunung Anyar maupun Medokan Sawah, adalah 300 orang.
Oleh karenanya, ketika di dalam area KRM sudah mencapai 300 orang, maka langsung ditutup, sembari menunggu pengunjung di dalam keluar.
Baca juga: KONI Jatim Minta Pemkot Surabaya Pertimbangkan Ulang Aturan Karantina Usai PON XX Papua
"Jadi yang di dalam area itu sebelum jumlah 300 (orang) sudah ada yang keluar, maka pengunjung lain yang ingin masuk ya tidak apa-apa. Misal keluar 20 (orang), kan dapat karcisnya (kartu) masuk lagi (20). Nanti keluarnya berapa, masuk berapa," ujarnya.
Meski Tahura atau KRM belum diperbolehkan beroperasi, Herlambang memastikan, untuk perawatannya rutin dilakukan setiap hari.
Apalagi, saat ini pihaknya sedang menyiapkan destinasi foto dan jogging track.
"Perawatannya setiap hari. Teman-teman kan juga ada kegiatan membentuk jogging track, membuat destinasi untuk foto-foto," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.