Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Tenaga Surya, Tagihan Listrik Ponpes di Banjarnegara Berkurang Setengah

Kompas.com - 01/10/2021, 19:05 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Pondok Pesantren (Ponpes) Tanbihul Ghofilin Banjarnegara, Jawa Tengah, menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk membantu mencukupi kebutuhan listrik.

Pemasangan instalasi yang bekerja sama dengan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini untuk mendukung program pemerintah yang menargetkan pada 2025 penerapan energi baru terbarukan dapat mencapai 23 persen.

"PLTS dengan sistem on-grid bisa dijadikan salah satu alternatif untuk mengurangi biaya tagihan listrik," kata Ketua tim pengabdian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Undip, Jaka Windarta, Senin (1/10/2021).

Baca juga: Pemerintah Dorong PLTS Atap untuk Kejar Target Bauran Energi, Ini Plus Minusnya

Menurut dia, PLTS tersebut dapat bekerja secara bersamaan dengan PLN, sehingga listrik yang dihasilkan oleh PLTS akan mengurangi tagihan listrik.

Dia menjelaskan, di ponpes tersebut menerapkan sistem panel atap yang dipasang pada atap masjid.

"Kami hubungkan ke gedung tata usaha pondok yang memiliki kapasitas daya terpasang 3.520 VA. Dengan menerapkan PLTS berkapasitas 1.350 watt, maka PLTS dapat mengurangi tagihan listrik hampir setengah dari biaya normal," ujar Jaka.

Dengan kapasitas 1.350 Wp, menurut dia, dapat memproduksi energi 5 sampai dengan 7 kWh tiap harinya. Ponpes kini dapat menghemat biaya tagihan hingga Rp 250.000 setiap bulannya.

Baca juga: Kabel Listrik Tenaga Surya dari Australia ke Singapura Melewati Babel, Indonesia Dapat Apa?

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Tanbihul Ghofilin M Chamzah Hasan mengatakan, sangat mendukung program PLTS.

"Kita ada 2.500 santri yang semuanya membutuhkan listrik. Tentu ini sangat membantu. Dan paling penting, ini mendukung program pemerintah," kata pria yang menjadi pengurus Lembaga Wakaf PBNU ini.

Ia berharap program tersebut dapat diperluas hingga semua titik gedung di pesantren, maka akan sangat membantu pesantren.

Lembaga yang ia pimpin sendiri memiliki tiga pendidikan formal dari jenjang MTs hingga perguruan tinggi.

"Secara matematis kami diuntungkan ganda. Pengeluaran menjadi hemat, disisi lain kami membantu mempercepat program energi baru terbarukan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com