Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Musamus, Rumah Semut di Taman Nasional Wasur Merauke Papua

Kompas.com - 01/10/2021, 11:11 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Indonesia merupakan negeri yang kaya dengan keragaman hayati.

Salah satu kekayaan yang dimiliki Nusantaa adalah adalah musamus atau rumah semut nan menjulang yang ditemykan di Taman nasional Wasur, Merauke, Papua.

Jarak Taman Nasional Wasur tak lebih dari 15 menit dengan mengendarai kendaraan bermotor dari pusat Kota Merauke

Dikutip dari Indonesia.go.id, di taman nasional itu kita bisa melihat koleksi flora dan fauna endemik wilayah Papua Selatan salah satunya adalah musamus atau rumah semut.

Baca juga: Ada Kangguru Mini hingga Rumah Semut, Ini Ragam Hayati di Taman Nasional Wasur Merauke Papua

Di salah satu bagian taman nasional ini, tepatnya di wilayah padang savana, pengunjung akan menemukan bangunan tanah berdiri menjulang yang merupakan rumah semut.

Oleh masyarakat Merauke, bangunan yang dibuat oleh hewan bertubuh kecil itu dinamakan musamus.

Uniknya, musamus di taman nasional tersebut memiliki ukuran tergolong jumbo yakni dengan tinggi mencapai 5 meter.

Ada juga musamus yang berdiameter lebih dari 2 meter. Keunikan tersebut agaknya sulit ditemukan di tempat lain di Indonesia.

Baca juga: Apa Maksud Anak-anak di Hutan Wasur, Papua Hidup di Rumah Luas

Musamus atau biasa dipanggil rumah semut setinggi hampir dua setengah meter banyak terdapat di kawasan Taman Nasional Wasur, Merauke, Papua, Rabu (3/7/2013). Musamus merupakan 'istana' yang dibangun oleh koloni rayap menggunakan campuran rumput kering sebagai bahan utama dan liur sebagai semen untuk merekatkannya. Musamus hanya dapat ditemukan di beberapa tempat di dunia, dan untuk di Indonesia hanya ada di Merauke.  KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Musamus atau biasa dipanggil rumah semut setinggi hampir dua setengah meter banyak terdapat di kawasan Taman Nasional Wasur, Merauke, Papua, Rabu (3/7/2013). Musamus merupakan 'istana' yang dibangun oleh koloni rayap menggunakan campuran rumput kering sebagai bahan utama dan liur sebagai semen untuk merekatkannya. Musamus hanya dapat ditemukan di beberapa tempat di dunia, dan untuk di Indonesia hanya ada di Merauke.
Kendati dikenal sebagai rumah semut, musamus bukanlah sarang yang dibangun oleh semut.

Mahakarya alam Merauke itu merupakan sarang dari hewan sejenis rayap, yang memiliki nama latin Macrotermes sp.

Rayap penghuni musamus dikenali sebagai jenis yang tidak gemar merusak atau bukan termasuk serangga pengganggu.

Rayap jenis ini justru bisa dibilang tergolong mandiri, karena mampu membangun rumah sendiri tanpa harus menumpang di benda-benda milik manusia. Biasanya, rayap inihidup jauh dari pemukiman manusia.

Baca juga: Rangkuman Rumah Luasku Wasur Irian Jaya “Cerita Sabtu Pagi” TVRI


Secara fisik, musamus berupa gundukan tanah yang terbentuk dari bahan dasar rumput kering, tanah, dan air liur rayap pembuatnya.

Bentuknya menjulang tinggi di atas permukaan tanah menyerupai stalakmit di gua-gua. Tekstur permukaan musamus berlekuk-lekuk dan berwarna coklat kemerahan, sesuai warna tanah tempatnya berada.

Di dalam gundukan tanah itu, jutaan koloni rayap yang menjadikan musamus sebagai tempat tinggalnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Regional
Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com