Salinan petikan dokumen SK penugasan Soekeni dari Pemerintah Kolonial Belanda tersebut tampak terpasang di dinding belakang ruang kelas SDN Purwotengah.
Pertahankan Gedung Lama
Karena menjadi tempat bersejarah dalam perjalanan Bung Karno, salah satu kelas di SDN Purwotengah sengaja dikosongkan dan tidak dijadikan sebagai tempat belajar.
Kelas dengan struktur bangunan yang nampak tua itu banyak terpasang foto-foto Soekarno, dari masa kecil hingga saat menjabat Presiden RI.
Dalam kelas itu pula terdapat bangku belajar dari kayu, serta papan tulis yang diyakini digunakan Bung Karno saat belajar di sekolah itu.
Di ruang kelas yang sama, terdapat rak buku di sudut belakang. Rak itu berisi buku tentang Bung Karno.
Menurut Endang, dari generasi ke generasi, SDN Purwotengah telah melakukan perbaikan gedung maupun pembangunan gedung baru.
Baca juga: Blitar Bumi Bung Karno: Kisah Tanah Pusara yang Gerowong akibat Peziarah (Bagian 2)
Namun, khusus untuk bangunan yang menjadi peninggalan masa Soekarno belajar, hanya dilakukan perawatan secukupnya tanpa merubah bentuk asli.
Endang menjelaskan, blok bangunan yang masih dipertahankan, yakni sebuah blok bangunan yang terdapat lima kelas, satu bangunan aula, serta satu bangunan yang difungsikan sebagai kantor kepala sekolah.
"Bangunan ini masih bangunan lama, tidak dirubah. Aula sama kantor kepala sekolah juga masih bangunan lama," ujar dia, menunjukkan beberapa blok bangunan lama SDN Purwotengah.
Rekam Jejak Soekarno
Endang menuturkan, sekolah yang dipimpinnya kini diusulkan sebagai tempat yang menjadi rekam jejak Soekarno.