Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Tak Kenal Toni, Alex Noerdin Bantah Terima Suap Rp 2,43 Miliar di Kasus Masjid Sriwijaya

Kompas.com - 28/09/2021, 20:00 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin membantah tuduhan Jaksa Penuntut Umum (JPU) soal adanya suap dalam proyek pembangunan Masjid Sriwijaya.

JPU sebelumnya menyatakan, bahwa nama Alex yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Sumsel masuk dalam daftar penerima aliran dana Rp 2,43 miliar oleh seseorang bernama Toni.

"Bapak kenal siapa Toni?" tanya JPU Roy Riiadi kepada Alex saat sidang berlangsung secara virtual di Pengadilan Negeri Palembang, Selasa (28/9/2021).

Baca juga: Alex Noerdin Kembali Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Kali Ini Terkait Pembangunan Masjid

"Siapa Toni?" jawab Alex.

Roy kemudian kembali bertanya balik kepada Alex soal nama tersebut.

"Saya bertannya kepada bapak," kata Roy.

"Saya juga nanya ke bapak, Toni itu siapa? Saya tidak kenal," tegas Alex.

Baca juga: Dalam Sidang, Alex Noerdin Beberkan Kronologi Pembangunan Masjid Sriwijaya

Roy usai sidang menyebutkan, penyidik menemukan bukti adanya potongan kertas yang bertuliskan 'untuk Sumsel satu' dengan nominal Rp 2,43 miliar.

Selain uang, terdapat juga dana penyewaan helikopter sebesar Rp 300 juta dari orang bernama Toni.

Menurut Roy, aliran itu nantinya akan dibongkar oleh JPU pada sidang selanjutnya.

"Nanti akan kita buktikan," kata Roy.

Baca juga: Kasus Korupsi Masjid Sriwijaya, Dua Anak Buah Alex Noerdin Jalani Sidang Dakwaan

 

Almarhum Taufik Kiemas rajin menyumbang

Menurut Roy, dalam pelaksanaan pembangunan Masjid Sriwijaya almarhum Taufik Kiemas yang merupakan suami dari mantan Presiden Megawati ternyata sempat ikut menyumbang.

Dimana dalam setiap bulan ketika pulang ke Palembang, ia selalu memberikan dana sebesar Rp 25 juta untuk pembangunan masjid.

Pemberian itu dilakukan dalam kurun waktu dua tahun sejak 2015-2017. Pemberian itu pun terhenti saat proses pembangunannya menjadi mangkrak.

"Uang yang setiap bulan diberikan almarhum Taufik Kiemas itu dalam pelaksanaannya di salah gunakan. Kami belum tahu nominal seluruhnya berapa, yang jelas setiap bulan Rp 25 juta dan berjalan sejak tahun 2015-2017," jelas Roy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com