Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Abdul Halim Pakai Resep Gila Ubah Desa Miskin Bekas Galian Tambang Batu Kapur Jadi Kampung Miliarder

Kompas.com - 25/09/2021, 06:03 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Sebuah lahan di Desa Sekapuk, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang mulanya bekas galian tambang batu kapur berubah menjadi tempat wisata yang indah.

Menyuguhkan latar belakang pemandangan bukit batu kapur yang instagramable, lokasi wisata baru ini kini menjadi primadona wisata warga Gresik dan sekitarnya seperti Surabaya, Sidoarjo, Lamongan hingga Tuban.

Tempat wisata itu bernama Selo Tirto Giri (Setigi) seluas 6 hektare.

Berkat kemajuan wisatanya, kini desa yang dulunya miskin itu telah menjelma menjadi desa miliarder.

Baca juga: Kisah Kades Nyentrik di Gresik Angkat Desa Miskin Jadi Desa Miliarder Pakai Resep Gila

Selain kekompakan warganya, ada sosok pemuda yang menahkodai bangkitnya Desa Sekapuk dari keterpurukan.

Dia adalah Abdul Halim, tokoh pemuda Desa Sekapuk yang dipercaya warga sebagai kepala desa sejak akhir 2017 lalu.

Kepala desa nyentrik berambut gondrong dan berjenggot panjang itu menceritakan, tidak mudah mengubah wajah desa tempat kelahirannya hingga menjadi seperti sekarang.

Mantan nahkoda kapal ini lantas membuka resep bagaimana mengomandoi warga desanya untuk bangkit dari status miskin dan tertinggal.

Resepnya, kata dia, harus 'gila', yang merupakan akronim dari gagasan, ide, langsung dan aksi.

"Resepnya tidak sulit semua kegiatan harus gila (gagasan, ide, langsung, aksi). Jangan terlalu lama dibahas," ucap Abdul, kepada Kompas.com, belum lama ini.

Desa Sekapuk awalnya masuk kategori desa tertinggal dengan kesenjangan sosialnya tinggi, kumuh serta rawan konflik sosial.

Namun, Abdul sukses mengubah pola pikir warga sehingga memanfaatkan potensi yang ada yang bisa dikembangkan di desa itu.

"Yang paling penting dan pertama saya lakukan adalah merubah mindset warga agar lebih peduli dan melihat potensi-potensi di Desa Sekapuk," kata dia.

Sabar menghadapi gunjingan

Kepala Desa Sekapuk Abdul HalimKOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim

Pertentangan, gunjingan, hingga perlawanan nyata juga pernah dilaluinya, namun dia tetap bersabar.

Dia meyakini apa yang dia lakukan suatu saat akan berharga bagi warga desa.

"Dulu lahan wisata Setigi hanyalah tempat sampah. Saya coba bersihkan dan rapikan. Bahkan di awal pembangunan Setigi, ada fasilitas warga yang dibakar warga," ujar dia.

Di satu sisi dia sadar, kondisi psikologi warga saat itu ada yang belum menerima jika dirinya terpilih menjadi kepala desa dalam pemilihan langsung.

"Masih ada sentimen itu wajar," ujar pria yang kini belum genap berusia 40 tahun itu.

Namun, setelah berjalan 2 tahun, warga mulai merasakan dampaknya.

Semakin populernya Wisata Setigi secara tidak langsung juga mengangkat perekonomian warga Desa Sekapuk.

Warga mulai merasakan dampak ekonomi dengan menggerakkan sektor jasa dan UMKM produk makanan dan minuman seiring dengan semakin ramainya pengunjung Wisata Setigi.

Hanya dalam 3 tahun, di desa itu terbuka lapangan kerja bagi 899 kepala keluarga.

"Alhamdulillah dari masyarakat yang pendapatan awalnya Rp 400.000 sebulan bisa menjadi kisaran Rp 6-7 juta perbulan," ujar Abdul Halim.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com