Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kiwirok Kosong karena Masyarakat Ketakutan dengan KKB"

Kompas.com - 24/09/2021, 14:59 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Wakil Bupati Pegunungan Bintang, Piter Kalakmabim mengatakan, saat ini warga asli Distrik Kiwirok tengah mengungsi karena takut dengan aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Iya, Kiwirok kosong karena masyarakat ketakutan (dengan KKB), tapi kami sudah kirim logistik," ujar Piter Kalakmabin, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (24/9/2021).

Baca juga: Situasi di Kiwirok Tidak Kondusif, Kapolda Papua: Kalau Warga Ingin Dievakuasi, Kita Evakuasi

Seperti diketahui, situasi Kiwirok tidak kondusif sejak pekan lalu karena serangan KKB yang membakar sejumlah fasilitas umum hingga menewaskan tenaga kesehatan (nakes).

Warga asli Kiwirok disebut telah mengungsi ke rumah keluarga yang berada di dekat Kiwirok.

Selain itu, ada beberapa warga yang mengungsi ke Distrik Oksibil dengan berjalan kaki.

"Yang berdekatan dengan Kiwirok ada beberapa distrik, jadi (warga Kiwirok) ada mengungsi ke beberapa distrik yang berdekatan," kata Piter.

Meski demikian, Piter mengaku belum mengetahui jumlah pasti warga Kiwirok yang mengungsi.

Baca juga: Situasi Tidak Kondusif, Wabup Pegunungan Bintang Sebut Warga Asli Kiwirok Pergi Mengungsi

Tiga warga diterbangkan ke Jayapura

Kebulan asap yang berasal dari sejumlah bangunan yang dibakar KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021)Istimewa Kebulan asap yang berasal dari sejumlah bangunan yang dibakar KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021)

Danrem 172/PWY Brigjen Izak Pangemanan mengatakan sebelumnya telah mengevakuasi tiga warga Kiwirok dengan helikopter ke Jayapura pada Rabu (23/9/2021).

Mereka adalah Magdalena Esawaek (39) guru SMP, Rospiani Purba (55) guru SMP, dan Yosepa Taplo (50) ibu rumah tangga.

"Selama proses evakuasi, personel kami mendapatkan gangguan tembakan dari pihak KKB Ngalum Kupel, namun hal tersebut bisa diatasi sehingga evakuasi dapat berjalan dengan aman," katanya.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri juga menyatakan siap membantu warga Kiwirok yang ingin mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Tentu kalau ingin dievakuasi kita akan evakuasi," kata Fakhiri di Jayapura, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: Sembunyi di Akar Pohon hingga Lolos dari KKB, Ola Kisahkan Detik-detik Kawan Nakesnya Disiksa

 

Tentara.Thinkstock Tentara.
Satgas sudah berada di Kiwirok

Fakhiri menjelaskan, saat ini 35 personel Satgas Nemangkawi telah masuk ke Kiwirok setelah berjalan kaki selama 30 jam dari Distrik Oksibil.

Mereka kini tengah berusaha mengendalikan situasi dan mengusir KKB.

Namun demikian, Fakhiri belum bisa memastikan keberadaan KKB di Kiwirok.

"Setelah kita amankan bandara nanti pasukan masuk, kita akan lakukan pembersihan di sana," kata Fakhiri.

Baca juga: Pratu Ida Bagus Putu Gugur Ditembak KKB di Papua, Sempat Bawa Ribuan Masker untuk Dibagikan

Adapun situasi keamanan di Distrik Kiwirok mulai terganggu sejak 13 September 2021.

Saat itu KKB Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo, terlibat kontak senjata dengan aparat keamanan.

Dari kejadian tersebut, seorang anggota TNI mengalami luka tembak di bagian tangan, sedangkan Elly M Bidana, komandan operasi KKB Ngalum Kupel tewas dan dua anggota KKB lainnya terluka.

Namun, setelah kontak senjata tersebut, KKB justru turun ke pusat kota Kiwirok dan melakukan pembakaran sejumlah fasilitas umum, seperti Puskesmas, sekolah, hingga kantor Bank Papua.

Dalam aksi itu, seorang nakes bernama Gabriella tewas. Sedangkan empat nakes lainnya terluka.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Dheri Agriesta, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com