Dijelaskan Agus laboratorium dari anggaran APBD sebesar Rp 5 miliar tersebut telah memiliki peralatan yang cukup lengkap seperti alat PCR manual-automatis.
Sedangkan kapasitas dari laboratorium untuk 1 shift dapat memeriksa hingga sebanyak 96 sampel swab.
"Sekali main bisa sampai 96 sampel. Kalau dalam sehari ya bisa sampai 2.000 kalau ada sampelnya," kata Agus.
Baca juga: RSUD Kardinah Tegal Disiapkan Jadi RS Rujukan Lini Pertama Covid-19
Dijelaskan Agus, laboratorium PCR tersebut tak hanya bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari virus corona, tapi juga untuk penyakit lainnya.
"Tidak hanya untuk tes Covid, namun juga untuk pemeriksaan yang lain seperti penyakit hepatitis, flu burung, dan bisa juga pelayanan lain yang akan kita kembangkan," ujar Agus.
Dengan keberadaan laboratorium PCR, Agus berharap Kota Tegal bisa lebih siap jika sewaktu-waktu ada kenaikan kasus Covid-19.
"Belajar dari kasus Covid yang sulit diprediksi naik turunnya. Pada awal kasus di 2020 yang kemudian melandai di awal 2021. Kemudian di Juni-Juli kembali naik. Kita enggak punya alat PCR sehingga kita kewalahan pada saat itu," kata Agus.
Baca juga: 10 Kali Skrining Kesehatan, Mbah Tarmi Lansia 102 Tahun di Kota Tegal Akhirnya Divaksin
"Waktu itu kita tidak bisa memberikan hasil diagnosa yang segera. Maka setelah ini kasus Covid mulai mereda kita siapkan lab. PCR, sehingga kita lebih siap memberikan pelayanan terbaik ke masyarakat," pungkas Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.