Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musda Golkar Luwu Timur Ricuh, Peserta Lempar Piring dan Banting Meja

Kompas.com - 22/09/2021, 00:25 WIB
Amran Amir,
Dony Aprian

Tim Redaksi

LUWU TIMUR, KOMPAS.com - Musyawarah daerah (Musda) IV Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, berakhir ricuh.

Sejumlah kader Partai Golkar melempar piring dan membanting meja karena merasa dicurangi.

Kericuhan terjadi saat sejumlah pengurus DPD II Partai Golkar Luwu Timur (Lutim) ingin memasuki gedung, namun dihalang-halangi oleh panitia.

Mantan Sekretaris Golkar Luwu Timur Andi Zulkarnain keberatan ketika dilarang masuk ke arena Musda.

”Kenapa mau dibatasi, ini Musdanya DPD II Golkar kami ini pengurus DPD II Golkar,” kata Zulkarnain, Selasa (21/9/2021).

Baca juga: Anggota DPRD Solok Ricuh Saat Rapat, Ada yang Nyaris Baku Hantam, Naik Meja, Siram Air, dan Lempar Asbak

Tak lama berselang, kader Golkar lainnya Bakratan yang bernasib seperti Andi Zulkarnain berhasil masuk ke arena musda.

”Ada apa ini kami mau dibatasi, woi kalian dari DPD I, kami ini yang berdarah-darah membesarkan Golkar di Luwu Timur, kalian datang mau bikin kacau. Kalau kalian tidak senang langsung main pecat, ini yang membuat tatanan Golkar di Lutim rusak,” ucap Bakratan.

Selain itu, Pimpinan Kecamatan (Pincam) Nuha Partai Golkar Denis nyaris terlibat adu fisik dengan anggota Golkar lainnya.

”Kalian datang hanya memperlihatkan tangan besi asal tidak suka pecat, kalian tidak tahu orang yang kalian pecat itu yang berjuang membesarkan Golkar di Lutim, sama sekali kalian tidak menghargai,” ujar Denis.

Baca juga: Buntut Ricuh Rapat DPRD Solok, Paripurna Pecat Dodi Hendra Sebagai Ketua Dewan, Plt Dijabat Kader Demokrat

Pengurus DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan Arfandy Idris mengatakan, musda ini akan menentukan siapa yang bakal menjabat Ketua Golkar Lutim.

“Yang pertama berkaitan dengan pelaksanaan tugas, tadi saya dengar mempertanyakan bagaimana dengan posisi pelaksanaan tugas itu, penggantian atau mem-Plt-kan Pimpinan Kecamatan, AMPG dan KPPG, kemudian yang kedua berkaitan dengan pelaksanaan penjaringan,” tutur Arfandy.

Setelah diumumkan penundaan akhirnya situasi menjadi tenang dan peserta musda membubarkan diri.

Arfandy Idris mengatakan, DPD I melihat kondisi dan suasana dalam ruang sidang tidak memungkinkan untuk melaksanakan musda.

Pihaknya terpaksa menunda musda sampai batas yang tidak ditentukan.

“Beberapa kader sebenarnya menyampaikan aspirasi dan itu boleh dalam persidangan-persidangan. Namun demikian, belum dibuka persidangan para kader dengan semangatnya ada perbedaan pandangan dalam musda,” jelas  Arfandy.

Pihaknya terpaksa menunda musda sampai batas yang tidak ditentukan.

Sebelumnya, dalam pembukaan Musda IV, Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan Topan Pawe memohon kader Golkar menjaga marwah partai, siapa pun yang terpilih jangan sesekali terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Partai Golkar ini sudah besar ibarat kapal besar yang lewat pasti akan menimbulkan gelombang yang besar, jadi kalau ada riak-riak itulah dinamika, janganlah dinamika ini membuat Golkar terpuruk. Golkar ini sudah teruji di tiga rezim,” tutur Topan Pawe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com