KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggenjot vaksinasi untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok sesuai target yang ditetapkan pemerintah.
Namun, usaha menggenjot vaksinasi tersebut tak sejalan dengan ketersediaan vaksin Covid-19 di NTB.
Baca juga: Jelang WSBK, 150 Tim Vaksinator Diterjunkan untuk Percepat Vaksinasi di Lombok Tengah
"Kami lagi krisis vaksin dan sekarang Kepala Dinas Kesehatan lagi ke Jakarta sama ketua satgas percepatan untuk meyakinkan pusat," ujar Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah di Mataram seperti dikutip dari Antara, Selasa (21/9/2021).
Wagub NTB mengungkapkan, saat ini stok vaksin di NTB sudah habis. Sementara, kiriman vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat tak kunjung tiba.
Oleh karena itu, Pemprov NTB mengutus kepala dinas kesehatan dan satgas vaksinasi untuk meminta tambahan vaksin.
Capaian vaksinasi dinilai mendesak karena NTB akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Superbike (WSBK) pada 12-14 November 2021.
"Jika pusat ingin 70 persen kekebalan tubuh herd immunity di NTB itu maka harus betul dipastikan vaksinnya," tegas Wagub NTB.
Sistem pelaporan serapan vaksinasi
Selain meminta tambahan kuota vaksin, Sitti juga meminta sistem pelaporan serapan vaksinasi diselesaikan dalam waktu cepat.
"Kalau sudah disuntikkan dosis vaksinnya, segera laporkan dan input ke aplikasi Kemensos RI," ujarnya saat memantau penyelenggaraan vaksinasi massal.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 21 September 2021
Menurutnya, laporan itu membuat pemerintah pusat bisa mengetahui serapan vaksin sehingga penyaluran vaksin Covid-19 di NTB lancar.
"Karena selama ini, keterlambatan pasokan vaksin ke daerah itu akibat lambatnya pemda memberikan laporan juga," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.