Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Ambon Turun ke Level 2, Wali Kota: Tidak Boleh Lengah

Kompas.com - 21/09/2021, 17:12 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Ambon mengumumkan status penurunan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Ambon dari yang sebelumnya level 3 menjadi level 2.

Penurunan status PPKM di Kota Ambon itu diumumkan langsung Wali Kota Ambon, Richhard Louhenapessy didampingi Wakil Wali Kota Ambon, Syarif Hadler dan Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustav Latuheru di kantor Wali Kota Ambon, Selasa (21/9/2021).

“Sesuai data terakhir yang kami dapat kota Ambon sudah turun ke level dua,” kata Richard, saat memberikan keterangan pers, Selasa.

Richard mengaku, penurunan status PPKM di Ambon ini tentu akan membawa harapan yang besar bagi seluruh lapisan masyarakat di ibu kota Provinsi Maluku tersebut.

Baca juga: Jagung Kiriman Jokowi Sudah Habis Terdistribusi, Emak-emak Peternak Ayam: Kami Puas

Dengan penurunan status PPKM di Ambon itu, maka aktivitas masyarakat khususnya di bidang ekonomi akan jauh lebih baik lagi.

“Ini satu yang sangat memberikan harapan besar kepada kami untuk beraktivitas secara baik tapi tidak boleh lengah, dengan status kami yang sudah di level dua dengan zona kuning dan tingkat scoring yang semakin baik tentu ini akan merubah kebijakan kami,” ungkap dia.

Salah satu kebijakan yang akan segera diambil kata Richard yakni pemberlakuan sistem tatap muka di sekolah.

Dia mengaku, setelah status PPKM di Ambon turun ke level 2 maka uji coba tatap muka di sekolah akan segera dilakukan dalam waktu dekat.

 

Adapun uji coba dilakukan dengan kapasitas siswa 50 persen setiap kelas.

“Kami akan uji coba PTM, jadi target sekolah kami akan pakai standar 80 persen bagi sekolah yang siswanya sudah divaksiansi karena tidak semua sekolah saya akan izinkan untuk TPM,” kata dia.

Richard menambahkan, ia telah melakukan rapat dengan seluruh kepala sekolah SMP di Kota Ambon terkiat rencana tersebut.

Baca juga: 25 ABK KM Hentri Masih Hilang di Laut Maluku, Pencarian Dihentikan

Ia juga mengaku saat ini sedang mempertimbangkan para guru yang belum mengikuti vaksinasi agar untuk sementara waktu tidak boleh ke sekolah untuk mengajari para siswa.

“Uji coba hanya untuk SMP dan untuk SD belum. Saya juga sedang pertimbangkan untuk guru yang belum vaksinasi agar untuk sementara tidak boleh ke sekolah, kami khawatir jangan sampai ada kasus terkonfirmasi positif nanti orangtua salahkan guru karena belum vaksinias,” ungkap dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com