KOMPAS.com - Bangkai seekor paus yang diduga jenis kepala melon ditemukan di pantai Desa Lewintana, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, NTB pada Senin (20/9/2021).
Saat ditemukan warga, ada luka tusuk di bagian ekor paus dan bagian mulut mengeluarkan darah.
Menurut keterangan warga, paus yang memilliki panjang sekitar 1 meter tersebut ditemukan terdampar pertama kali dalam keadaan mati oleh warga pada Senin sekitar pukul 10.30 Wita.
Baca juga: Warga Temukan Bangkai Paus di Bima, Polisi: Kulitnya Terkelupas, Sudah Keluarkan Bau Busuk
Bangkai tersebut sudah mengeluarkan aroma tak sedap dengan kondisi kulit terkelupas.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Soromandi, Ipda Zulkifli membenarkan penemuan bangkai paus kepala melon.
Ia juga membenarkan ada bekas tusukan di ekor mamalia tersebut. Namun ia masih belum mengetahui pasti penyebab matinya paus tersebut.
"Sementara di bagian mulutnya mengeluarkan darah," tutur dia pada Kompas.com, Kamis (21/9/2021).
Baca juga: Daging Paus Itu Dibagi-bagi ke Masyarakat, Bukan Dijual, Mereka Tidak Tahu Paus Itu Satwa Dilindungi
Ipda Zulkufli menduga paus yang ditemukan di pantai Desa Lewintana masih satu kelompok dengan paus kepala melon yang ditemukan warga di pantai Desa Panda, Kabupaten Bima.
"Dugaan kami hewan ini masih satu kelompok dengan yang ditemukan warga disekitar Desa Panda," kata Ipda Zulkifli.
Sementara itu bangkau paus kepala melon tersebutsempat mejadi tontonan warga setempat sebelum dikubur oleh petugas.
"Alhamdulillah, satwa dilindungi tersebut sudah dikuburkan oleh petugas gabungan Polsek Polair, Dinas Perikanan dan Kelautan dan BKSDA serta dibantu warga," kata Zulkifli.
Baca juga: Video Viral Paus Kepala Melon Dibawa 2 Pemuda, Dagingnya Dipotong dan Dibagikan ke Warga
Selain itu ia berharap ada tindak lanjut dari instansi terkait untuk meyikapi fenomen tersebut karena penemuan paus terdampar terjadi di Kabupaten Bima dalam waktu yang berdekatan.
"Mungkni dengan terdamparnya mamalia laut ini disebabkan sirkulasi air laut yang tidak stabil atau mungkin ada faktor lain," jelasnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Syarifudin | Editor : Dheri Agriesta)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.