Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Guru Pesantren Setahun Cabuli 26 Bocah Laki-laki, Mengaku Penasaran, Korban Diancam Dikurung di Gudang

Kompas.com - 18/09/2021, 11:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - JD (22) oknum guru pondok pesantren di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan ditetapkan sebagai tersangka karena mencabuli 26 bocah laki-laki.

Ia mengaku melakukan pencabulan karena penasaran. Para korban adalah muridnya yang tinggal di asrama ponpes tempat ia mengajar sejak 2 tahun terakhir.

JD bercerita ia menyadari orientasi seksualnya sejak tahun 2020. Pada Juni ia kemudian melakukan pencabulan yang pertama dengan korban seorang siswa laki-laki.

Setelah itu ia mencari korban lain dan mengulangi lagi perbuatannya. Menurutnya ia melakukan hal tersebut karena penasaran dan untuk memenuhi hasratnya.

"Saya penasaran melakukan itu karena untuk memenuhi keinginan saya," kata JD saat berada di Mapolda Sumatera Selatan, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Oknum Pengajar Ponpes Cabuli 26 Anak Laki-laki gara-gara Penasaran, PPPA Sumsel: Ini Kejadian Luar Biasa

Beri uang Rp 20.000 hingga ancam dikurung di gudang

Sebelum melakukan pencabulan, JD akan menawari uang Rp 20.000 kepada korban yang ia incar agar mau menuruti keinginannya.

Jika menolak, ia akan mengancam mengurung korban di gudang pondok pesantren.

"Saya baru dua tahun mengajar di sana. Penyimpangan ini baru tahun kemarin karena penasaran," ujarnya.

Ia mengaku tak mengetahui bahwa perbuatannya itu dilaporkan oleh orangtua muridnya.

"Semuanya (korban) laki-laki," jelasnya.

Baca juga: Korban Bertambah, Kejiwaan Oknum Guru Ponpes yang Cabuli 26 Murid di Sumsel Diperiksa Kembali

JD sendiri telah dilaporkan ke polisi dan ditangkap anggota Polda Sumatera Selatan pada Selasa (14/9/2021).

Saat ditangkap, berdasarkan laporan yang diterima, setidaknya sudah ada 12 orang anak yang berusia antara 12 dan 13 tahun yang menjadi korban JD.

Setelah kasus tersebut mencuat, Polda Sumatera Barat membuat posko pengaduan untuk korban JD.

Ternyata menurut Direktur Serse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Hisar Sialagan ada 14 orang yang didampingi orangtuanya datang untuk melapor.

"Mereka juga santri dipondok pesantren tempat korban mengajar. Tadi ada 14 yang datang sehingga total korban sudah menjadi 26 orang," kata Hisar, Kamis (16/9/2021).

Baca juga: Pengakuan Oknum Guru Ponpes yang Cabuli 12 Murid Laki-laki: Penasaran...

Fokus pulihkan korban

Ilustrasi trauma dan kesedihanlolostock Ilustrasi trauma dan kesedihan
Sementara itu Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (PPPA) Sumatera Selatan menyebut bahwa kejadian tersebut merupakan kasus terbesar sepanjang tahun ini.

Kepala Dinas PPPA Sumatera Selatan Henry Yulianti mengatakan pihaknya saat ini fokus untuk memulihkan psikis para korban dengan melakukan pendampingan.

"Perlu keberanian yang luar biasa dari korban sampai bisa menceritakan kejadian ini. Kami masih menunggu pemeriksaan psikolog bagaiamana kondisi psikis anak ini. Memang sejauh ini baru beberapa yang bisa dimintai keterangan, sisanya masih tidak mau bicara. Harus dilakukan pendekatan secara perlahan,"kata Henry, Sabtu (18/9/2021).

Baca juga: Guru Pondok Pesantren Cabuli 12 Murid Laki-laki, Korban Dikurung di Gudang jika Melawan

Ia mengatakan pihaknya sudah memberika pelatihan khusus kepada pengajar di pondok pesantren sejak setahun lalu.

Meski demikian, kejadian tersebut tak dapat dicegah setelah kasus ini menjadi sorotan publik.

"Pesantren itu jelas akan kita evaluasi bagaiaman cara mengajar sampai menjaga psikologis anak. Tapi keputusan untuk menempatkan anak belajar tetap ada di orang tua, apakah tetap melanjutkan sekolah di sana atau tidak," ujarnya.

Dari catatan mereka, sejauh ini pelaku adalah oknum dari pengajar dan hanya satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Ini kejadian baru pertama kali dimana 26 orang anak laki-laki jadi korban guru mereka sendiri di pondok pesantren. Kami tidak bisa menyimpulkan kalau disana menjadi tempat para pedofil, karena pelaku kan sejauh ini hanya oknum dan satu orang," jelasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra | Editor: I Kadek Wira Aditya, Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com