PAMEKASAN, KOMPAS.com - Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Montok II Desa Montok, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, harus mengalami kenyataan pahit, ruangan yang mereka pakai untuk belajar ambruk.
Sebagian dari mereka pun terpaksa harus berbagi kelas dengan siswa lainnya.
Sebab, ada tiga ruangan kelas yang ambruk dan tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Baca juga: Ini Dugaan Penyebab Jalan dengan Anggaran Rp 3 Miliar Ambles di Pamekasan
Budi Harto, salah satu guru di sekolah tersebut menjelaskan, selama pandemi covid-19 para siswa belajar di rumah masing-masing.
Namun setelah pembelajaran tatap muka dibuka kembali, siswa harus berbagi kelas dengan siswa lainnya agar bisa sama-sama menikmati pelajaran.
"Ada ruang kelas yang harus dibagi dua. Ada pula yang belajar di ruang terbuka di luar kelas sejak ada tiga kelas yang ambruk bagian atapnya," ujar Budi Harto, Jumat (17/9/2021).
Baca juga: Soal Dugaan Pemotongan Dana BOS dan BOP di Pamekasan, Kadisdik: Silakan Ajukan Datanya ke Saya
Budi menambahkan, selain ruang kelas yang dibagi dua, ada pula ruangan perpustakaan yang dialihfungsikan menjadi ruang belajar sementara.
Dengan kondisi seperti itu, guru harus bisa mengatur agar semua siswa yang belajar di dalam satu ruangan bisa menerima materi pelajaran dengan baik.
"Kita harus kreatif mengatur pelajaran di kelas. Seperti menyatukan pelajaran yang bisa dipahami siswa yang berbeda tingkatnya," imbuh Budi.
Baca juga: Pamekasan Turun PPKM Level 2, Tempat Wisata Mulai Ramai Dikunjungi Warga
Sudah lapor ke Dinas Pendidikan
Kerusakan ruang kelas itu, sudah dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan.
Bahkan laporan itu sudah disampaikan tiga tahun yang lalu.
Namun hingga saat ini belum ada perkembangan kapan bangunan akan diperbaiki.
"Saya kawatir gedungnya sampai roboh jika tidak segera direhab," terangnya.
Baca juga: Selama 9 Bulan, Pria di Jombang Satroni 22 Sekolah, Curi Laptop hingga Proyektor, Ini Ceritanya
Harun Suyitno, Wakil Ketua DPRD Pamekasan sudah menerima laporan dari pihak sekolah berkaitan dengan kondisi sekolah tersebut.
Pihaknya mengaku sudah merekomendasikan kepada Disdik Pamekasan agar pembangunan ruang kelas yang ambruk diprioritaskan.
Bahkan, pihaknya meminta agar anggaran pembangunannya dimasukkan ke Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD Pamekasan tahun 2021.
"Jangan sampai sekolah itu roboh, apalagi sampai menimpa pihak sekolah. Disdik harus segera merehab dengan menggunakan PAK tahun ini," kata Harun Suyitno.
Kepala Disdik Pamekasan Ahmad Zaini, saat dikonfirmasi mengatakan, anggaran rehab SDN Montok II sudah disiapkan. Namun Zaini belum tahu berapa besarnya anggaran tersebut.
"Sudah ada anggarannya untuk rehab. Mudah-mudahan anggarannya cukup," ungkap Ahmad Zaini melalui pesan WhatsApp.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.