Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tahun Gedung SDN Montok Dibiarkan Ambruk, Siswa Harus Berbagi Kelas

Kompas.com - 17/09/2021, 13:59 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Montok II Desa Montok, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, harus mengalami kenyataan pahit, ruangan yang mereka pakai untuk belajar ambruk.

Sebagian dari mereka pun terpaksa harus berbagi kelas dengan siswa lainnya.

Sebab, ada tiga ruangan kelas yang ambruk dan tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Baca juga: Ini Dugaan Penyebab Jalan dengan Anggaran Rp 3 Miliar Ambles di Pamekasan

Budi Harto, salah satu guru di sekolah tersebut menjelaskan, selama pandemi covid-19 para siswa belajar di rumah masing-masing.

Namun setelah pembelajaran tatap muka dibuka kembali, siswa harus berbagi kelas dengan siswa lainnya agar bisa sama-sama menikmati pelajaran.

"Ada ruang kelas yang harus dibagi dua. Ada pula yang belajar di ruang terbuka di luar kelas sejak ada tiga kelas yang ambruk bagian atapnya," ujar Budi Harto, Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Soal Dugaan Pemotongan Dana BOS dan BOP di Pamekasan, Kadisdik: Silakan Ajukan Datanya ke Saya

Budi menambahkan, selain ruang kelas yang dibagi dua, ada pula ruangan perpustakaan yang dialihfungsikan menjadi ruang belajar sementara.

Dengan kondisi seperti itu, guru harus bisa mengatur agar semua siswa yang belajar di dalam satu ruangan bisa menerima materi pelajaran dengan baik.

"Kita harus kreatif mengatur pelajaran di kelas. Seperti menyatukan pelajaran yang bisa dipahami siswa yang berbeda tingkatnya," imbuh Budi.

Baca juga: Pamekasan Turun PPKM Level 2, Tempat Wisata Mulai Ramai Dikunjungi Warga

 

Sudah lapor ke Dinas Pendidikan

Kerusakan ruang kelas itu, sudah dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan.

Bahkan laporan itu sudah disampaikan tiga tahun yang lalu.

Namun hingga saat ini belum ada perkembangan kapan bangunan akan diperbaiki.

"Saya kawatir gedungnya sampai roboh jika tidak segera direhab," terangnya.

Baca juga: Selama 9 Bulan, Pria di Jombang Satroni 22 Sekolah, Curi Laptop hingga Proyektor, Ini Ceritanya

Harun Suyitno, Wakil Ketua DPRD Pamekasan sudah menerima laporan dari pihak sekolah berkaitan dengan kondisi sekolah tersebut.

Pihaknya mengaku sudah merekomendasikan kepada Disdik Pamekasan agar pembangunan ruang kelas yang ambruk diprioritaskan.

Bahkan, pihaknya meminta agar anggaran pembangunannya dimasukkan ke Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD Pamekasan tahun 2021.

"Jangan sampai sekolah itu roboh, apalagi sampai menimpa pihak sekolah. Disdik harus segera merehab dengan menggunakan PAK tahun ini," kata Harun Suyitno.

Kepala Disdik Pamekasan Ahmad Zaini, saat dikonfirmasi mengatakan, anggaran rehab SDN Montok II sudah disiapkan. Namun Zaini belum tahu berapa besarnya anggaran tersebut.

"Sudah ada anggarannya untuk rehab. Mudah-mudahan anggarannya cukup," ungkap Ahmad Zaini melalui pesan WhatsApp.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com