Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Peternak yang Bentangkan Poster ke Jokowi Diundang Istana | Pesawat Rimbun Air Jatuh

Kompas.com - 16/09/2021, 06:12 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Suroto, pembentang poster "Pak Jokowi, Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar" di Blitar, diundang ke Istana untuk bertemu Presiden Jokowi.

Ia merupakan salah satu pegiat asosiasi peternak ayam petelur di wilayah Blitar, Jawa Timur.

Suroto mengalami kebangkrutan seperti peternak-peternak ayam petelur lainnya. Selain Suroto, terdapat dua peternak lainnya yang juga berangkat ke Istana.

Berita populer lainnya adalah seputar jatuhnya pesawat Rimbun Air di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Sempat hilang kontak, pesawat berbadan kecil tersebut ditemukan dalam kondisi hancur. Kondisi pesawat itu terlihat berdasarkan pengamatan dari helikopter.

Di dalam pesawat itu terdapat tiga orang, yakni pilot Mirza, Fajar sebagai kopilot, dan seorang teknisi bernama Iswahyudi.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

1. Peternak pembentang poster ke arah Jokowi dianggap pahlawan

Polisi mengamankan pria pembentang poster ke arah Jokowi di Jalan Moh Hatta, Kota Blitar, Selasa (7/9/2021)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Polisi mengamankan pria pembentang poster ke arah Jokowi di Jalan Moh Hatta, Kota Blitar, Selasa (7/9/2021)

Saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Blitar pada 7 September 2021, Suroto, seorang peternak ayam, sempat membentangkan poster kepada Jokowi

Kala itu, Suroto sempat ditangkap polisi, tapi kemudian dilepaskan.

Seminggu setalah peristiwa tersebut, aksinya itu mendapatkan respons. Suroto dan dua peternak lainnya diundang ke Istana untuk bertemu Jokowi.

"Pak Suroto termasuk yang akan mewakili kami menemui Presiden di Jakarta. Beliau akan bersama Pak Sukarman dan Pak Rofi Yasifun (Ketua PPRN, asosiasi peternak ayam petelur)," jelas Suryono, Wakil Ketua PPRN, kepada Kompas.com, Selasa (14/9/2021).

Suryono mengatakan, aksi Suroto dianggap sebagai pahlawan bagi peternak. Pasalnya dari kejadian itu, suara peternak didengarkan oleh Presiden Jokowi.

Baca selengkapnya: Diundang ke Istana untuk Bertemu Presiden, Ini Sosok Suroto yang Dianggap Jadi Pahlawan Usai Bentangkan Poster ke Arah Jokowi

 

2. Pesawat Rimbun Air ditemukan hancur

pesawat Rimbun Air PK-OTWrepro bidik layar akun instagram @rimbunair pesawat Rimbun Air PK-OTW

Pesawat Rimbun Air PK OTW yang sempat hilang kontak, ditemukan dalam kondisi hancur di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Rabu (15/9/2021).

Badan pesawat yang hancur terlihat berdasarkan pengamatan dari helikopter.

"Kondisi pesawatnya hancur, kecil kemungkinan selamat, bagian kepala pesawatnya yang paling hancur," ujar Kepala Kepolisian Resor Intan Jaya AKBP Sandi Sultan, Rabu.

Awalnya, pesawat yang sedang membawa bahan bangunan itu lepas landas dari Bandara Nabire pada pukul 06.40 WIT.

Pesawat itu rencananya hendak menuju Bandara Bilogai di Intan Jaya.

Kontak terakhir pesawat Rimbun Air dan petugas Airnav Sugapa berlangsung pada pukul 07.30 WIT.

Baca selengkapnya: Pesawat Rimbun Air Ditemukan dalam Kondisi Hancur, Polisi: Kecil Kemungkinan Kru Selamat

3. Polisi ungkap penipuan pemburu cashback

Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Banten membekuk empat penipu yang memanfaatkan program cashback di aplikasi e-commerce atau jual beli online.KOMPAS.com/RASYID RIDHO Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Banten membekuk empat penipu yang memanfaatkan program cashback di aplikasi e-commerce atau jual beli online.

Polisi menangkap empat orang berinisial BDK (34), BBK (35), HM (47), dan AT (35) di wilayah Pasar Kamis, Kabupaten Tangerang, Banten.

Mereka merupakan sindikat penipuan yang memanfaatkan program cashback di aplikasi e-commerce atau situs jual beli online.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Banten Kombes Dedi Supriadi menerangkan, para pelaku beraksi untuk mencari cashback.

"Empat pelaku ini seolah-olah jual produk tertentu dan menciptakan pembeli fiktif dengan promo cashback di Tokopedia. Pembeli dan penjual adalah sindikasi (pelaku sendiri)," ucapnya, Rabu (15/9/2021).

Akibat aksi para pelaku, perusahaan e-commerce mengalami kerugian lebih dari Rp 400 juta.

Baca selengkapnya: Terungkap, Penipuan Pemburu Cashback hingga Rp 400 Juta

 

4. Menteri Nadiem menginap di rumah guru asal Sleman

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim saat menginap di rumah seorang calon Guru Penggerak bernama Khoiry Nuria Widyaningrum atau Ibu Nuri, di Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (13/9/2021).  Dok. Kemendikbud RistekKOMPAS.com/RAHEL NARDA Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim saat menginap di rumah seorang calon Guru Penggerak bernama Khoiry Nuria Widyaningrum atau Ibu Nuri, di Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (13/9/2021). Dok. Kemendikbud Ristek

Kejadian tak terduga dialami oleh seorang guru sekolah dasar (SD) bernama Khoiry Nuria Widyaningrum (36) asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Ia tak menyangka, rumahnya yang berada di Plaosan RT 07 RW 18 Tlogoadi, Mlati, Sleman, dikunjungi oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim.

Tak hanya itu, Nadiem beserta stafnya juga menginap di rumah Khoiry. Nadiem dan rombongan datang pada Senin (13/9/2021) malam sekitar pukul 20.30 WIB

“Surprise banget, saya tidak berpikir sekelas menteri mau tidur di rumah saya. Datang dua mobil, turun anak-anak muda itu, pakai kaus hitam-hitam," tuturnya.

Keesokan harinya, Khoiry mengajak Nadiem jalan-jalan di kampungnya. Di sana, Nadiem juga sempat menanam satu pohon yang dinamai Makarim.

Baca selengkapnya: Ibu Guru Nuri dari Sleman Tak Sangka Nadiem Makarim Menginap di Rumahnya: Saya Agak Kena Prank

5. 6 daerah di Jatim naik ke PPKM Level 2 dan 3

Wagub Jatim Emil Dardak pada suatu kesempatan.Dok. Pemprov Jatim Wagub Jatim Emil Dardak pada suatu kesempatan.

Berdasar hasil asesmen pihak Kementerian Kesehatan, enam daerah di Jawa Timur (Jatim) masuk dalam PPKM Level 1.

Akan tetapi, menurut Instruksi Mendagri 42/2021, beberapa daerah yang sudah masuk di Level 1 dan 2 harus kembali ke level 3 dengan penerapan PPKM yang lebih ketat lagi.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak menuturkan, faktor yang membedakan antara hasil asesmen Kemenkes dengan Inmendagri adalah adanya unsur indikator penilaian baru bagi daerah yang akan masuk pada Level 1.

"Ada arahan strategis dari pemerintah pusat bahwa penurunan level harus seiring dengan terbangunnya proteksi antibodi secara kolektif," bebernya, Rabu (15/9/2021).

Oleh karena itu, Emil menilai indikator vaksinasi harus tercapai sesuai instruksi pemerintah pusat.

Baca selengkapnya: Sempat di Level 1, Enam Daerah di Jatim Naik Lagi ke PPKM Level 2 dan 3

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Serang, Rasyid Ridho; Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma; Kontributor Surabaya, Muchlis | Editor: Pythag Kurniati, Robertus Belarminus, Abba Gabrillin, Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com