KOMPAS.com - Sejumlah 1.921 dosis vaksin Sinovac bagi warga Kabupaten Aceh Tenggara terbuang sia-sia. Selain itu, ada pula yang rusak.
Dari jumlah vaksin yang terbuang, perinciannya adalah 1.818 dosis tak terpakai, lalu sebanyak 103 dosis dinyatakan rusak.
Ribuan dosis vaksin Sinovac yang terbuang sia-sia itu disebabkan karena di waktu awal vaksinasi, masyarakat banyak yang takut maupun tidak antusias untuk divaksin.
Berita populer lainnya adalah seputar ulah oknum dokter yang diduga melakukan pelecehan seksual.
Perbuatan tersebut dilakukan seorang oknum dokter yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di sebuah universitas di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Oknum tersebut diduga mencampurkan sperma ke dalam makanan yang akan dikonsumsi istri temannya.
Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.
Sebanyak ribuan dosis vaksin Sinovac terbuang sia-sia dan rusak. Vaksin-vaksin tersebut seharusnya diperuntukkan masyarakat Aceh Tenggara.
Data itu diperoleh dari Satgas Covid-19 Kabupaten Aceh Tenggara tanggal 10 September 2021.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Tenggara Sukri Manto menjelaskan, ribuan dosis vaksin tersebut terbuang karena di masa awal vaksinasi, warga setempat takut dan juga tidak antusias untuk disuntik.
Padahal, vaksin yang dikirim dari pusat itu berbentuk kemasan, yang mana satu vial bisa diperuntukkan sepuluh orang.
“Jadi terkadang yang datang cuma enam orang, maka yang tidak terpakai juga jadi banyak,” ujarnya, Minggu (12/9/2021).
Baca selengkapnya: Ribuan Dosis Vaksin Sinovac Terbuang Sia-sia di Aceh Tenggara gara-gara Warga Enggan Divaksin