Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunggu Ambulans Tak Datang-datang, Warga Terpaksa Angkut Jenazah Pakai Gerobak Motor

Kompas.com - 14/09/2021, 18:51 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Warga di Kelurahan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), mengangkut jenazah pakai gerobak motor karena tak ada ambulans, Minggu (12/9/2021).

Jenazah pria usia lanjut itu dibawa dari kebun menuju perkampungan. Ia hidup sebatang kara di kebun dan meninggal karena sakit. Jarak kebun dengan perkampungan sekitar lima kilometer.

Cerita ini bermula ketika seorang warga bernama Andi Muhammad Hatta (39) bersama warga lain menunggu ambulans datang untuk membantu evakuasi jenazah itu usai mendengar laporan dari ketua RT setempat ada warga meninggal di kebun.

Ketua RT setempat sudah menghubungi salah staf Kelurahan Sepaku meminta ambulans.

"Tapi kami tunggu dua jam lebih hampir tiga jam ambulans enggak ada datang-datang. Habis itu saya ambil motor gerobak saya jemput itu mayat itu di kebun," ungkap Andi Hatta saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/9/2021).

Baca juga: Masuk Gedung Pemprov Jateng, ASN dan Tamu Wajib Scan Barcode Peduli Lindungi

Berangkat ke kebun, Andi Hatta ditemani belasan warga lain yang menggunakan sepeda motor.

Dari dokumentasi yang dikirimkan Andi Hatta kepada Kompas.com, jenazah pria usia lanjut itu dibalut sarung motif kotak biru dan merah marun. Dibaringkan dalam gerobak beralaskan kayu.

Hatta menyetir gerobak motor. Seorang warga lain menjaga bagian belakang.

Jenazah itu dibawa menuju salah satu masjid di Kelurahan Sepaku untuk dimandikan dan disalatkan sebelum dimakamkan.

"Setelah sampai di masjid baru ribut. Karena foto-foto (jenazah diangkut pakai gerobak motor) ada yang share (kirim) ke salah satu grup di situ banyak pejabat di dalamnya," kisah Andi Hatta.

Sejak itu, Hatta mendapat banyak panggilan melalui sambungan ponsel dari beberapa pejabat dari Pemkab PPU hingga anggota DPRD PPU. Menanyakan alasan mengevakuasi mayat menggunakan gerobak.

"Nah memang fakta begitu kok, enggak ada ambulans. Kelurahan Sepaku satu-satunya kelurahan dari 15 desa dan kelurahan lain di Kecamatan Sepaku yang enggak ada ambulans," tegas dia.

Setelah ribut itu, Hatta bilang baru datang ambulans. Jenazah kemudian diantar ke pemakaman pakai ambulans usai dimandikan, dikafani dan disalatkan.

Hatta mengaku sempat emosi dan mengancam akan mendatangi rumah sakit terdekat jika ambulans tak kunjung datang.

"Saya sempat ancam kalau tidak ada ambulans saya akan datang ke rumah sakit, saya akan kampak semua mobil yang ada parkir di situ," ujar dia dengan nada kesal.

Baca juga: Ada Spray Pendingin di Jalan Kota Semarang, Otomatis Menyala Saat Udara Panas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com