Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Pencari Ikan akibat Bengawan Solo Tercemar Limbah, Sukimin: Sudah Mati Semua

Kompas.com - 12/09/2021, 08:50 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Tercemarnya air Sungai Bengawan Solo yang diduga akibat limbah ciu sangat dirasakan oleh masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sungai tersebut.

Salah seorang pencari ikan di sungai tersebut, Sukimin mengatakan, bahwa tak ada lagi penghasilan yang didapat akibat tercemarnya air Sungai Bengawan Solo.

"Kalau sekarang ya kering (tidak ada penghasilan)," ucap Sukimin saat ditemui Kompas.com di Bengawan Solo, Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Sabtu (11/9/2021).

Baca juga: Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu, PDAM Blora Hentikan Pasokan Air ke 5 Kecamatan

Sambil menenteng jala, Sukimin mencari lokasi yang sekiranya terdapat banyak ikan. Namun, ketika jala ditebar, tak tampak ikan yang didapatkannya.

Sukimin mengatakan, sebelum adanya pencemaran limbah di Sungai Bengawan Solo, dirinya mampu meraup penghasilan hingga Rp 150.000 dalam sehari dengan mencari ikan.

"Hari-hari biasa penghasilan dari mencari ikan di Bengawan Solo ya ada Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu," ungkapnya.

Baca juga: Buntut Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu, Ada Fenomena Ikan Mabuk

Menurutnya, jenis ikan di Sungai Bengawan Solo yang banyak ditemukan di antaranya ikan gabus, ikan lele, ikan jendil, hingga ikan bader.

Namun, kini ikan-ikan tersebut sudah mabuk dan mati karena tercemar, sehingga tampak tidak segar untuk diambil.

"Kondisi ikannya enggak banyak lha, sudah pada mati semua, tercemar semua. Sebelumnya mau mencari ikan ya gampang," terang Sukimin.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com