Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2021, 06:00 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.comEri Cahyadi adalah mantan pegawai negeri sipil (PNS) yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya hasil Pilkada serentak 2020.

Eri yang berpasangan dengan Armuji, dilantik Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat 26 Februari 2021.

Komisi Pemilihan Umum menetapkan Eri Cahyadi sebagai Wali Kota Surabaya setelah unggul perolehan suara melawan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung koalisi besar berisi delapan partai, yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem.

Eri Cahyadi yang diusung Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI), meraup suara sebesar 597.540 atau 56,94 persen dari total suara sah Pilkada Surabaya 2020.

Baca juga: PPKM Level 2 di Surabaya, Eri Cahyadi Ingatkan Masyarakat Tak Euforia dan Tetap Terapkan Prokes

Biodata Eri Cahyadi

  • Nama: Eri Cahyadi, ST, MT
  • Lahir: Kota Surabaya, Jawa Timur, 27 Mei 1977
  • Istri: Rini Indriyani
  • Anak: Alfanana Puteri, Rahmat Haidar Pasha
  • Orangtua: Urip Suwondo (ayah) Mas Ayu Esa Aisjah (ibu)
  • Agama: Islam

Riwayat pendidikan Eri Cahayadi

  • SDN Ketintang III/569 1984-1989.
  • SMPN 21 Surabaya lulus tahun 1992.
  • SMAN 21 Surabaya lulus tahun 1995.
  • D3 Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan mendapat gelar Ahli Madya atau Sarjana Muda pada 1999.
  • S1 Teknik Sipil di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) dan menyandang gelar sarjana pada 1999.
  • S2 Magister Teknik Sipil di Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Surabaya dan lulus pada 2008.

Karier profesional Eri Cahyadi

Wali Kota Surabaya Eri CahyadiDOK. PEMKOT SURABAYA Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

  • Direktur Sekretariat Layanan e-Procurement (2006)
  • Kepala Sub Bagian Pembinaan dan Pengendalian Bagian Bina Program (2010)
  • Sekretaris selaku Koordinator Utama LPSE Surabaya (2011)
  • Plt Kepala Bagian Bina Program (2012)
  • Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (2013)
  • Sekretaris Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (2015)
  • Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Kaya dan Tata Ruang (2017)
  • Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (2018-2020)
  • Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (2018-2020)
  • Wali Kota Surabaya (2021)

Eri Cahyadi adalah putera asli Surabaya. Ia lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 27 Mei 1997.

Di masa kecil, Eri pernah tinggal di Kedung Tarukan, Surabaya.

Tak lama kemudian, orangtuanya, Urip Suwondo dan Mas Ayu Esa Aisjah, pindah dari Kedung Tarukan ke Ketintang, Surabaya.

Eri Cahyadi ini pernah meniti karier dari bawah, yakni sebagai pedagang, pengusaha, hingga konsultan.

Karier itu sudah ditapaki Eri Cahyadi sejak menempuh pendidikan menengah atas di SMAN 21 Surabaya karena ia tidak ingin membebani biaya pendidikan kepada orangtuanya.

Saat itu, Eri Cahyadi pernah bekerja dengan cara berjualan sembako hingga menjual kambing.

Penghasilan yang didapat dari menjual kambing dan kebutuhan pokok itu ia gunakan untuk biaya pendidikan.

Pada tahun 1995, Eri Cahyadi melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi.

Ia mengambil D-III Teknik Sipil di ITS dan memperoleh beasiswa supersemar hingga berhasil menyelesaikan studi pada 1999.

Baca juga: Tak Mau Ada Kesenjangan Sosial di Sekolah, Eri Cahyadi Ingin UMKM Surabaya Buat Seragam Siswa

Di tahun 1997, sang Ayah dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) A Yani, Surabaya, karena menderita penyakit jantung.

Usia Eri saat itu masih 20 tahun. Anak kedua dari tiga bersaudara ini akhirnya berpikir keras untuk bisa membantu orangtuanya dalam kesulitan.

Kakak Eri Cahyadi, saat itu sudah bekerja di salah satu BUMN yang menjual obat dan alat-alat kesehatan.

Eri Cahyadi akhirnya menyampaikan unek-uneknya bahwa dia ingin bekerja dan membantu orangtua.

Akhirnya Eri pun memutuskan menjadi retailer yang memasok dan menjual alat-alat kesehatan dan menawarkannya ke berbagai rumah sakit di sejumlah kota/kabupaten di Jawa Timur.

Pada perjalanannya itu, Eri banyak mendapat kenangan pahit manis saat menjajakan alat-alat kesehatan ke sejumlah pusat pelayanan kesehatan.

Pria kelahiran Surabaya 27 Mei 1977 itu menjual alat-alat kesehatan ke seluruh kota di Jawa Timur menggunakan sepeda motor.

Eri tahu betul betapa susahnya mencari uang saat itu. 

Namun, dari sana pula karier Eri semakin moncer hingga mampu mendirikan sebuah perusahaan dan mensuplai alat-alat keshatan di rumah sakit hingga menjadi konsultan.

Meski merasa sudah sukses saat itu, Eri diminta oleh orangtua untuk mendaftar sebagai pegawai negeri di Pemerintah Kota Surabaya.

Kala itu, ayahnya, Urip Suwondo, memang seorang birokrat yang bekerja di Pemkot Surabaya dan pensiun pada 2002.

Eri sendiri menjadi birokrat di Pemkot Surabaya pada 2001 saat berusia 24 tahun.

Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), Eri juga memulai karir dari bawah, yakni sebagai staf di Dinas Bangunan selama kurang lebih enam bulan dengan golongan II C.

Kemudian Eri dipindah ke Bagian Bina Program yang di mana Kabag Bina Program saat itu dipimpin oleh Tri Rismaharini, mantan Wali Kota Surabaya yang menjabat sebagai Menteri Sosial (tahun 2000).

Saat menjadi anak buah Risma, Eri mulai dikenal luas di lingkungan Pemkot Surabaya, karena menjadi inisiator dengan membuat pelayanan elektronik di bidang pengadaan barang dan jasa (e-Procurement).

Eri bahkan pernah menjadi tenaga ahli Bappenas dan menjadi narasumber di sejumlah pemda di Indonesia.

Sebab, e-Procurement saat itu termasuk yang pertama di Indonesia untuk mewujudkan pemerintahan bersih dan anti korupsi.

Hak atas kekayaan intelektual aplikasi e-procurement itu adalah atas nama Eri Cahyadi.

Sehingga, pada 2006, Eri dipercaya menjabat Direktur Sekretariat Layanan e-Procurement untuk memastikan APBD bersih dari praktik koruptif demi kesejahteraan masyarakat.

Empat tahun berselang, pada 2010, Eri mendapatkan jabatan struktural sebagai Kepala Sub Bagian Pembinaan dan Pengendalian Bagian Bina Program.

Setahun kemudian, Eri dipercaya sebagai Sekretarais selaku Koordinator Utama LPSE Surabaya untuk mengelola dan mengawal pengadaan barang dan jasa secara terbuka melalui sistem elektronik yang bebas dari potensi kecurangan.

Baca juga: Eri Cahyadi Sebut Pembelajaran Tatap Muka di Surabaya Sudah Sesuai Inmendagri dan SKB 4 Menteri

Pada tahun 2012, Eri diangkat sebagai Plt Kepala Bagian Bina Program dan diberi tanggung jawab untuk mengawal program dan rencana strategis Pemkot Surabaya agar seluruh kegiatan yang dijalankan mampu memberi dampak optimal bagi masyarakat.

Kemudian, pada 2013, Eri juga dipercaya sebagai Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang untuk menjalankan kewenangan bidang tata bangunan serta mendukung pemenuhan kebutuhan sarana prasarana infrastruktur Surabaya.

Pada 2015, Eri Cahyadi diangkat sebagai Sekretaris Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang dan bertugas untuk mengoordinasikan penyelenggaraan urusan umum, perlengkapan, kepegawaian, program, perencanaan dan keuangan agar operasional dinas berjalan optimal.

Kemudian, pada 2017, Eri diberi amanah untuk menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) dan bertanggung jawab menjalankan penataan perumahan dan kawasan permukiman.

Pembangunan infrastruktur juga dipacu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memastikan tata kota yang baik dan tidak menyingkirkan rakyat dari laju pembangunan.

Setahun berselang, pada 2018 Eri dipindah sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.

Di tahun yang sama, Eri juga merangkap sebagai Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) hingga tahun 2020 sebelum akhirnya maju sebagai calon Wali Kota Surabaya pada Pilkada 2020 lalu.

Karier politik Eri Cahyadi

Wali Kota Surabaya Eri CahyadiKOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

Mantan pegawai negeri sipil yang kini dikenal sebagai politisi PDI-P itu awalnya tidak punya niatan maju di Pilkada Surabaya 2020.

Sebab, rekomendasi partai saat itu turun atas nama dirinya pada H-3 sebelum pendaftaran. Bahkan, saat itu ia belum mengajukan pengunduran diri sebagai PNS.

Saat itu Eri masih sempat berdiskusi dengan orangtua, Urip Suwondo dan Mas Ayu Esa Aisjah.

Setelah mendapat restu dari orangtua, Eri memantapkan hatinya dan menerima tawaran dari PDI-P untuk maju sebagai Calon Wali Kota Surabaya.

Eri pun terjun ke dunia politik praktis dengan bergabung sebagai kader PDI-P yang dipimpin Megawati Soekarno Putri.

Dalam Pemilihan Kepala Daerah Surabaya yang digelar pada tahun 2020, Eri maju sebagai calon wali kota dan berpasangan dengan kader PDI-P Armuji.

Pasangan ini diusung PDI-P dan didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pasangan tersebut mengarungi pesta demokrasi melawan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman yang diusung koalisi besar berisi delapan partai, yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem.

Eri Cahyadi-Armuji berhasil memenangkan Pilkada Surabaya 2020 dan kemudian dilantik sebagai wali kota dan wakil wali kota Surabaya 2021-2024 oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi pada 26 Februari 2021.

Pelantikan sebagai Wali Kota Surabaya itu berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 131.35-368 Tahun 2021 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Hasil Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2020 di Kabupaten dan Kota pada Provinsi Jawa Timur atas nama Wali Kota Surabaya terpilih Eri Cahyadi.

Keputusan itu ditandatangani pada Februari 2021 oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Dalam Pilkada yang digelar pada Desember 2020, Eri Cahyadi-Armuji meraih suara terbanyak dengan perolehan suara sebesar 597.540 atau 56,94 persen, sementara Machfud Arifin-Mujiaman mendulang 451.794 suara atau 43,06 persen.

Eri Cahyadi-Armuji kemudian ditetapkan sebagai pemenang Pilkada oleh KPU Surabaya.

Usai pelantikan, Eri Cahyadi bakal mewujudkan visi-misinya dan berjanji akan memenuhi kewajibannya sebagai Wali Kota Surabaya dengan baik dan adil.

Baca juga: Koperasi Sekolah di Surabaya Dilarang Jual Seragam, Eri Cahyadi: Kalau Ada yang Sudah Bayar Kita Kembalikan Uangnya

Adapun program yang diprioritaskan adalah membuka lapangan pekerjaan melalui pembinaan dan keterampilan agar setiap KK di Surabaya memiliki penghasilan Rp 7.000.000 dalam sebulan.

Selain itu, memberikan program pendidikan dan kesehatan gratis kepada warga.

Serta, yang menjadi prioritas utama adalah berupaya memulihkan ekonomi demi kesejahteraan rakyat di masa pandemi Covid-19.

Namun, yang paling penting baginya adalah mengatasi penanganan pandemi Covid-19 di Surabaya.

Keluarga Eri Cahyadi

Eri Cahyadi adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Urip Suwondo dan Mas Ayu Esa Aisjah.

Ayah Eri merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah Kota Surabaya, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Sub Bagian Keuangan dan pension pada 2002.

Eri yang menjadi birokrat pada 2001 menikah dengan Rini Indriyani.

Ia kemudian dengan karuniai dua orang anak yang bernama Alfanana Puteri (2005) dan Rahmat Haidar Pasha (2007).

Penghargaan

  • Surat Pendaftaran Ciptaan HAKI Aplikasi Pengadaan Barang/Jasa di Pemerintahan Kota Surabaya berdasarkan Surat Keputusan Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor 027071 tanggal 23 Maret 2005.
  • Pada 6 April 2021, Eri Cahyadi menerima penghargaan Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Tingkat Provinsi Jawa Timur oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
  • Pada 15 April 2021 menerima penghargaan Pembangunan Daerah Terbaik I oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
  • Penghargaan Pengelolaan Medsos dan Pengelolaan Website Pemda se-Jatim oleh PT Beritajatim Cyber Media.
  • Pada 11 Mei 2021 mendapatkan Opini WTP atas LKPD 2020 oleh BPK Perwakilan Jawa Timur

Pendidikan Non Formal

  • The in-Country Training Program on Housting and Settlement Policies oleh Japan International Cooperation Agency dan Kementerian Permukiman dan Prasarana Wilayah (2002)
  • Introduction to System Analyze for Super User oleh Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS Surabaya (2003)
  • Seminar dan Workshop Nasional ”Langkah Nyata Mengoptimalkan Potensi dalam Membangun Daerah Menggunakan Pendekatan Manajemen Proyek” oleh Center for Construction Industry Development Studies, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (2004)
  • Training Aplikasi Penggunaan CAD System dan Sistem Informasi Geografis oleh Program Studi Geomatika ITS Surabaya (2006)
  • Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa oleh LKPP (2006)
  • Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa ”Essential Skills Program” oleh LKPP, AUSAID, Indonesia Strengthening Public Procurement Program (ISP3) Pemkot Surabaya (2011)
  • In House Training Pengelolaan Keuangan Berbasis Akrul bagi Kepala SKPD oleh Pemkot Surabaya (2014)
  • In House Training Pemahaman UU Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan oleh Pemkot Surabaya (2014)

Jabatan organisasi

  • Dewan Penasehat GP Ansor Kota Surabaya (2018-)
  • Sekretaris Yayasan Al-Akbar Surabaya (2018-)

Eri Cahyadi di Instagram

Eri Cahyadi adalah salah satu dari sekian banyak kepala daerah yang kini aktif di media sosial, yakni Instagram.

Ia menginginkan tidak ada lagi sekat birokrasi antara dirinya dan warga Surabaya.

Dengan demikian, ia juga bisa lebih mudah berkomunikasi dan menjangkau informasi apa pun dari masyarakat.

Melalui media sosial itu, Eri ingin menunjukkan kepada warga tentang program dan kebijakan apa saja yang sudah dan sedang dilakukan sebagai Wali Kota Surabaya.

Ketika ia menerima informasi tentang program maupun kebijakan yang oleh masyarakat dinilai belum sempurna, warga bisa memberikan masukan kepada Eri Cahyadi melalui kolom komentar atau pun direct message.

Baca juga: Soal Nenek Sumirah yang Tak Tersentuh Bantuan Selama Pandemi, Eri Cahyadi: Saya yang Salah

 

Intinya, Eri tidak ingin lagi ada sekat dengan warga Surabaya.

Ketika tidak ada sekat dengan warga, maka Eri berharap akan ada komunikasi dengan warganya.

Setiap ada keluhan dari masyarakat, Eri bisa langsung memeritahkan pejabat untuk memberi bantuan dan pertolongan kepada warga dalam waktu 1x24 jam.

Apabila ada pejabat yang tidak bisa melaksanakan perintahnya, maka Eri Cahyadi akan turun tangan untuk memberikan solusi kepada warga dan memberikan sanksi kepada pejabat yang tidak mampu menjalankan instruksinya.

Saat kasus seorang nenek bernama Sumirah yang hidup seorang diri di wilayah Sukomanunggal, dan belum terjangkau bantuan sama sekali, melalui Instagramnya Eri meminta maaf langsung.

Dia pun mengingatkan ASN Pemkot Surabaya dan para pejabatnya harus turun memantau warganya.

Nenek Sumirah akhirnya mendapat bantuan dari Pemkot Surabaya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Eri Cahyadi (@ericahyadi_)

Sumber: 

  • Wawancara Eri Cahyadi
  • Instagram Eri Cahyadi : @ericahyadi_
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com