Vinsensius berharap, aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah daerah Labuan Bajo bisa menjadi standar untuk penyelenggara pelaku wisata kapal pinisi agar tetap menjadi wisata eksklusif mengingat potensinya yang sudah dikenal wisatawan internasional.
"Wisata pinisi itu betul-betul harus selalu didorong supaya luxurious affordable. Tidak mahal tapi tidak murahan, berkualitas berkelanjutan, enggak banting harga, karena itu merusak ekosistem," bebernya.
Saat ini, lanjut Vinsensius, jumlah kapal wisata pinisi yang ada di Labuan Bajo sudah lebih dari 150 kapal. Dengan jumlah tersebut, maka persaingan bisnis pun akan semakin ketat. Untuk itu, standar paket wisata kapal pinisi mulai dari harga, pelayanan dan lain-lainnya perlu diatur agar eksklusivitas tetap terjaga
"Saya yakin dalam waktu dekat pemerintah daerah akan membuat kebijakan yang betul-betul tidak saja berpihak kepada wisatawan, tapi juga berpihak kepada pelaku pariwisata khususnya pinisi," imbuhnya.
Kemenparekraf optimistis wisata pinisi akan kembali bangkit pada tahun 2022 terlebih sejumlah infrastruktur penunjang sudah mulai dibangun.
"Kami optimis 2022 karena infrastrukrutur sudah betul-betul onplace dan saya yakin pemerintah juga siap menyambut wisatawan. Sekarang mereka dalam proses renovasi kembali kapal-kapal dan mereka melihat bahwa infrastruktur sudah dibangun. Bandara akhir tahun ini menjadi bandara internasional yang dioperasikan oleh Changi jadi mereka melihat ini peluang yang sangat bagus untuk dikembangkan," paparnya.
"Satu hal yang penting, kabar baru untuk Labuan Bajo saat ini sudah ada lab PCR. Yang tadinya itu harus dibawa ke Bali atau ke Kupang untuk lab PCR, jadi saat ini sudah ada lab PCR disana sehingga akan memberikan confidence kepada wisatawan," tandas Vinsensius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.