PONOROGO, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kaget saat petani di Kabupaten Ponorogo dapat memanen 9 hingga 14 ton padi setelah dibangun Bendungan Bendo di Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Sebab, rata-rata produksi padi nasional per hektarenya hanya mencapai 5,7 ton.
Hal itu terjadi ketika Jokowi berdialog dengan dua petani didampingi Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko usai meresmikan Bendungan Bendo, Selasa (7/9/2021).
Awalnya, mantan Gubernur DKI itu bertanya kepada petani manfaat apa yang diperoleh setelah adanya Bendungan Bendo.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Vaksinasi Warga di Sekitar Sirkuit Mandalika NTB Segera Diselesaikan
Ketua Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Sri Mulya Wilangan, Kecamatan Sambit-Ponorogo, Imam Taufik menyatakan, petani di wilayah Kabupaten Ponorogo bagian selatan sangat bersyukur dengan hadirnya Bendungan Bendo.
“Petani khususnya di wilayah Ponorogo bagian selatan sangat bersyukur sekali karena bisa bermanfaat banyak untuk petani,” kata Imam.
Jokowi lalu menanyakan saat ini petani sudah memanen apa.
Imam menceritakan, sebelum adanya bandungan, petani setahun tiga kali panen berupa dua kali padi dan sekali panen jagung.
Setelah pengairan dari bendungan, Sri Mulyo yakin petani dapat memanen tiga kali padi.
“Insya Allah dengan adanya bendungan ini mungkin bisa tiga kali panen padi,” ujar Imam.
Tak berhenti di situ, Jokowi lalu menanyakan satu hektare bisa berapa jumlah yang dipanen.
“Per hektare berapa ton, Pak ?,” tanya Jokowi.