Masih kata Sari, ada sekitar 21 warga yang ditangani di puskesmasnya.
"Saat ini tersisa 11 warga yang dirawat," ujarnya.
Dalam pelayanannya, kebanyakan warga diberikan pertolongan berupa cairan infus.
Cairan infus diberikan kepada mereka yang mengalami gejala diare dan muntah.
"Yang rawat jalan juga sudah kami beri oralit," ungkapnya.
Baca juga: Puluhan Orang di Sukabumi Mengalami Keracunan, Diduga akibat Makanan
Dikutip dari TribunJabar.id, Sekretaris Desa Cikampek Utara Bayu Rahayu mengatakan, kejadian itu bermula ketika warga memakan nasi berkat usai melaksanakan pengajian.
"Jadi pengajian rutin setiap hari Kamis. Tetapi karena kasus Covid-19 kemarin meningkat. Terus kasus mulai reda, pengajian ada lagi. Karena baru ada lagi itu pengajian pakai makan-makan," kata Bayu, Sabtu, dikutip dari TribuJabar.id.
Kata Bayu, ada 37-an warga yang mengalami keracunan. Satu orang meninggal dunia.
Lanjutnya, satu orang yang meninggal dunia atas nama Ipah Casripa. Ipah meninggal dunia saat mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Jadi saat pengajian Ibu Ipah ini MC-nya. Lalu malamnya ia dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.
Baca juga: Diduga Keracunan, Seorang Bocah Meninggal Usai Santap Singkong Bakar