Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Banjir dan Longsor di Mamasa, Akses Jalan dan Jembatan Putus, Puluhan Ton Jagung Habis Panen Hanyut

Kompas.com - 05/09/2021, 12:25 WIB
Junaedi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAMASA, KOMPAS.com – Banjir dan tanah longsor menerjang sejumlah lokasi di Desa Salulossa, Kelurahan Lakahang, Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, Kamis (2/9/2021) malam. 

Penyebabnya, dalam beberapa hari terakhir wilayah ini diterpa hujan deras disertai angin kencang. 

Imbas dari bencana banjir dan longsor ini, sejumlah fasilitas umum seperti jalan dan jembatan pun putus. Akibatnya, akses menuju kota dan fasilitas umum sekolah juga terhambat. 

Baca juga: Camat Mambi Marahi Polisi yang Bubarkan Pernikahan Keluarganya, Mengaku Dapat Izin dari Bupati Mamasa

Selain itu, bencana ini juga menyapu puluhan hektar lahan warga, serta puluhan ton jagung habis panen pun hanyut terbawa banjir. 

Kepala Lingkungan Desa Salulossa, Andarias mengatakan, kondisi tanah yang labil di sepanjang jalur Mamasa – Tabulahan dan Tabulahan - Polewali Mandar membuat lokasi ini rawan terjadi longsor, terutama saat hujan deras.

Baca juga: Kasus Covid-19 Mamasa Meningkat 250 Persen, Didominasi Klaster Pernikahan dan Upacara Kematian

Dampak ekonomi

Longsor dan banjir terjang Desa Salulossa, Mamasa, Kamis (2/9/2021), sebabkan akses jalan dan jembatan menuju kota terputus. KOMPAS.com/JUNAEDI Longsor dan banjir terjang Desa Salulossa, Mamasa, Kamis (2/9/2021), sebabkan akses jalan dan jembatan menuju kota terputus.
Ia menyebutkan, imbas dari banjir dan longsor adalah dampak ke ekonomi warganya. 

Akibat bencana ini, warga Salulossa mengalami kerugian yang diperkiraan hingga ratusan juta rupiah. Sebab, puluhan ton jagung yang baru saja dipanen hanyut diterjang banjir.

“Puluhan hektar lahan pertanain dan perkebunan rusak disapu banjir. Belum lagi hasil bumi seperti jagung yang baru saja dipanen petani hanyut tersapu banjir bah,” kata Andarias, Minggu (5/9/2021). 

Tak hanya itu, terputusnya akses jalan ke kota membuat warga desa Salulossa tak bisa menjual hasil buminya ke kota, padahal, hasil bumi jadi sumber pendapatan utama keluarga. 

Baca juga: Indahnya Toleransi di Mamasa, Sanggar Seni Wai Sapalelean Lantunkan Shalawat Badar dengan Musik Bambu

Siswa kesusahan masuk sekolah

Longsor dan banjir terjang Desa Salulossa, Mamasa, Kamis (2/9/2021), sebabkan akses jalan dan jembatan menuju kota terputus, siswa pun kesulitan seberangi jembatan yang ambruk menuju sekolah. KOMPAS.com/JUNAEDI Longsor dan banjir terjang Desa Salulossa, Mamasa, Kamis (2/9/2021), sebabkan akses jalan dan jembatan menuju kota terputus, siswa pun kesulitan seberangi jembatan yang ambruk menuju sekolah.
Terputusnya akses jalan dan jembatan membuat siswa yang baru saja masuk pembelajaran tatap muka, harus bersusah payah menyeberangi jembatan yang rusak untuk sampai ke sekolah. 

Saat banjir meninggi atau saat arus sungai deras, para siswa tak berani melintasi jembatan ambruk itu.

Mereka pun memilih tidak ke sekolah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com