Sementara itu. juru pengairan wilayah Sobontoro Misaji menjelaskan, kegiatan flushing dam merupakan agenda rutin setiap tahun.
Di masa pandemi Covid-19 kali ini, pihaknya menerapkan strategi agar masyarakat yang datang tidak terlalu banyak.
Pembukaan dam dilaksanakan tidak sesuai jadwal yang ditentukan.
“Flushing kita lakukan tidak sesuai jadwal yang ditentukan, agar yang datang tidak banyak,” terang Misaji di lokasi pintu air kecamatan Sobontoro.
Meski demikian, yang datang masih tergolong banyak, dan dinilai warga yang datang berkurang hingga 50 persen dibanding sebelum pandemi Covid-19.
“Ini sudah cukup banyak berkurang, sekitar 50 persen,” ujar Misaji.
Juga dijelaskan, flushing bendungan dilakukan setiap tahun, untuk perawatan infrastruktur dan mengurangi sedimen lumpur di dasar bendungan.
Selain itu, pengosongan air juga dilakukan untuk mengeringkan lahan sawah menjelang musim panen padi.
“Flushing kami laksanakan rutin setahun sekali, untuk poerawatan infrastruktur aliran sungai,” ujar Misaji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.