Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Tulungagung Tumpah Ruah Mencari Ikan Saat PPKM

Kompas.com - 04/09/2021, 22:23 WIB
Slamet Widodo,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TULUNGAGUNG,KOMPAS.com - Ratusan warga kabupaten Tulungagung, Jawa Timur tumpah ruah di sungai untuk mencari ikan air bendungan yang sedang dikuras, Sabtu (4/9/2021).

Meski pengurasan air bendungan dilaksanakan tidak sesuai jadwal yang ditentukan. namun warga yang datang masih relatif banyak.

Warga pun seakan tidak peduli dengan situasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Baca juga: Pemancing Tewas Terseret Ombak Pantai Klatak Tulungagung

Ratusan warga berbondong-bondong mendatangi Bendungan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, saat dilakukan flushing atau pengurasan dam.

Menggunakan berbagai alat tangkap ikan tradisional, ratusan warga menyisir aliran sungai untuk berburu ikan mabuk yang terbawa arus deras.

Ratusan warga sudah memadati lokasi flushing atau dengan sebutan pladu tersebut sejak Sabtu pagi sebelum dam dibuka.

Ketika proses pembukan pintu dilaksanakan, ratusan warga masuk ke aliran sungai, dengan segala perlengkapan menangkap ikan.

Petugas pintu air Sobontoro sudah berupaya mengingatkan warga agar tidak berkerumun.

Di bagian hulu dekat pintu air, terlihat tidak terlalu banyak warga yang mencari ikan. Sedangkan di bagian hilir, ratusan warga tampak memadati aliran sungai.

Dapat ikan air tawar

Salah satu warga menjelaskan, setiap kali dilakukan flushing dan pembukaan pintu air, ia selalu datang untuk mencari ikan.

Ikan yang didapat dari pengurasan dam tersebut ialah berbagai jenis ikan air tawar. Rencananya, hasil tangkapan akan dikonsumsi sendiri.

“Ada ikan nila, wader, kocolan, dan lain-lain,” terang salah satu pencari ikan bernama Endro setelah mencari ikan, Sabtu (4/9/2021).

Baca juga: Akun Instagram Bupati Banjarnegara Tiba-tiba Menghilang Usai Unggah Bantahan Korupsi Rp 2,1 Miliar

 

Sementara itu. juru pengairan wilayah Sobontoro Misaji menjelaskan, kegiatan flushing dam merupakan agenda rutin setiap tahun.

Di masa pandemi Covid-19 kali ini, pihaknya menerapkan strategi agar masyarakat yang datang tidak terlalu banyak.

Pembukaan dam dilaksanakan tidak sesuai jadwal yang ditentukan.

“Flushing kita lakukan tidak sesuai jadwal yang ditentukan, agar yang datang tidak banyak,” terang Misaji di lokasi pintu air kecamatan Sobontoro.

Meski demikian, yang datang masih tergolong banyak, dan dinilai warga yang datang berkurang hingga 50 persen dibanding sebelum pandemi Covid-19.

“Ini sudah cukup banyak berkurang, sekitar 50 persen,” ujar Misaji.

Juga dijelaskan, flushing bendungan dilakukan setiap tahun, untuk perawatan infrastruktur dan mengurangi sedimen lumpur di dasar bendungan.

Selain itu, pengosongan air juga dilakukan untuk mengeringkan lahan sawah menjelang musim panen padi.

“Flushing kami laksanakan rutin setahun sekali, untuk poerawatan infrastruktur aliran sungai,” ujar Misaji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com