Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Intan Andaru, Sastrawan Perempuan yang Menulis Novel tentang Halmahera hingga Papua

Kompas.com - 02/09/2021, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

Buku tentang Halmahera

Cerita-cerita yang menjadi ide tak hanya didapat dari pasien, tetapi juga warga yang dekat dengannya.

Saat di Halmahera, ia kerap mendengar cerita ketakutan warga kala konflik 1998. Imbas konflik tersebut meninggalkan trauma untuk warga.

Ia juga bercerita ada seorang pasien yang sakit parah dan perlu pengobatan di kota. Meski sudah memiliki BPJS, akomodasi dan transportasi ke kota tetap memakan biaya yang cukup besar.

Baca juga: Suku Asmat dan Legenda Patung Bernyawa

Ia pun membantu pendanaannya lewat WeCare.id, sebuah situs web khusus pengumpulan dana bagi pasien berkemampuan finansial terbatas.

"Itu dia sampai benar-benar tidak percaya bahwa saya Muslim, dan mau membantu dia yang berbeda agama. Bagi mereka, saat itu agama itu sebuah sekat yang tidak bisa ditembus. Memang mereka kalau bertemu dengan warga agama lain saling menyapa, tapi ya sekadar itu saja, tidak dekat personal," terangnya.

Lewat buku berjudul 33 Senja di Halmahera, Intan ingin menyampaikan pesan tentang perbuatan baik tak harus melihat latar belakang agama.

Baca juga: Sejarawan UGM: Suku Kalang Jawa Diduga Satu Ras dengan Dani dan Asmat di Papua

Angkat kisah tentang tanah kelahian

Intan mengatakan bagian yang terpenting bukanlah berapa banyak buku yang terjual, tapi bagaimana gagasan kita sampai kepada pembaca.Dokumentasi pribadi Intan Andaru Intan mengatakan bagian yang terpenting bukanlah berapa banyak buku yang terjual, tapi bagaimana gagasan kita sampai kepada pembaca.
Sebagai seorang penulis yang sudah menghasilkan karya tentang pelosok Nusantara, Intan justru belum pernah mengangkat tentang tanah kelahirannya, Banyuwangi.

"Agak lucu sih memang, saya sudah mengangkat cerita tentang daerah-daerah lain, tapi malah belum menceritakan soal kampung halaman saya," sahutnya.

Ada satu kisah dari tempat asalnya, yang membuatnya sangat gelisah yakni pembantaian dukun santet.

Kisah di tanah kelahirannya itu, mendorongnya melahirkan karya yang baru saja ia luncurkan Januari 2019 ini, yaitu 'Perempuan Bersampur Merah.

Baca juga: Terinspirasi Banyak Nakes Gugur, Dokter Muda Ini Terbitkan Novel Sang Pembius, Kisah Perjuangan dan Percintaan Dokter Aruji di Masa Pandemi

Novel ini masih memiliki unsur roman, namun berlatar belakang tragedi pembantaian terhadap orang yang diduga melakukan praktik ilmu hitam, yang terjadi pada kurun waktu Februari hingga September 1998.

Meski pencarian informasi dilakukan di kota asalnya, rupanya Intan tak bisa mendapat yang ia butuhkan semudah di Halmahera.

Karenanya, ia menghimpun informasi dari masyarakat sekitar dan berhasil mengorek kisah sebuah keluarga korban pembantaian.

Baca juga: Penulis Novel Best Seller Banting Setir Jualan Ayam Geprek Rp 10.000-an, Omzet Per Hari Bisa sampai Rp 20 Juta

"Tapi ya tidak semudah itu juga. Saya harus beberapa kali bertemu dengan mereka, baru mereka mau bercerita. Saya saja awalnya tidak mengaku sebagai penulis, tetapi mahasiswa. Ketika sudah dekat dengan keluarga tersebut, baru saya katakan tujuan saya," jelasnya.

Buku terbitan Gramedia itu mengisahkan tentang Sari yang kehilangan bapak sebagai tertuduh dukun santet, serta paman sekeluarga yang pergi meninggalkan kampung karena stigma negatif masyarakat.

Sari, dibantu dengan dua sahabatnya, Rama dan Ahmad berusaha mencari orang-orang yang ikut andil dalam pembantaian bapaknya.

Baca juga: KM Papua Star Tenggelam di Perairan Asmat, 3 Penumpang yang Hilang Ditemukan Selamat

Tapi dalam pencarian tersebut, Sari-Rama-Amad justru memasuki kisah cinta yang rumit.

Lewat novel ini, Intan berharap ia bisa membuka mata masyarakat tentang kepedihan yang sebenarnya terjadi saat pembantaian tersebut.

"Supaya orang tahu, kalau pembunuhan semena-mena itu tidak bisa dibenarkan. Harus melewati peradilan terlebih dahulu," tutupnya.

SUMBER: Unair.ac.id, Surya.co.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 592 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com