POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Diduga kekurangan asupan gizi yang cukup sejak lahir, seorang anak di Polewali Mandar, Sulawesi Barat mengalami lumpuh.
Meski usianya 13 tahun lebih namun berat badan Zahra sangat kurus.
Profesi orang tuanya sebagai pekerja serabutan tak mampu menenuhi gizi untuk tumbuh kembang Zahra.
Anak perempuan ini hanya bisa menangis dan terbaring lemah di lantai rumahnya di lingkungan Conggo, Kelurahan Sulawetang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Baca juga: Wanita Pengusaha Jakarta Dalang Penculikan Sopir Taksi Online di Makassar Dijerat Pasal Berlapis
Andai saja kondisi pertumbuhan fisiknya normal seperti anak-anak seusianya, Zahra seharusnya sudah duduk di bangku sekolah mengah pertama. Zahra sudah memasuki usia remaja.
Selain lumpuh dan menderita gizi buruk, Zahra juga sering menangis karena di bagian kepalanya ditumbuhi sejumlah bisul yang tak kunjung sembuh.
Meski sudah pecah, namun bisul susulan terus bermunculan hingga bocah ini hanya bisa meringis kesakitan tanpa bisa membahasakan apa yang dialaminya. Dia pun kerap tersiksa dan tidak bisa tidur pada malam hari.
Zahra merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang terlahir dari pasangan suami istri Hamma' dan Fatimah.
Orangtuanya hanya hidup pas-pasan. Ibunya hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga biasa, sedang ayahnya hanya bekerja sebagai pemotong kayu panggilan dengan penghasilan yang tidak menentu. Dia bekerja jika ada warga yang membutuhkan jasanya.
Pertumbuhan fisik Zahra yang tidak normal memang terlihat sejak lahir. Kondisi badannya lumpuh dan tidak mampu berbicara. Badannya hanya tampak tulang berbalut kulit.
Baca juga: Magelang Masih PPKM Level 4 Meski Kasus Covid-19 Turun, Ini Penjelasan Sekda
Kondisi ini semakin diperparah karena anak ini diduga kekurangan asupan gizi yang cukup, sehingga mengalami gizi buruk.
Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, zahra hanya mengonsumsi bubur.
Menurut orangtuanya, Zahra sudah pernah dibawa berobat sekali ke Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar 2013 lalu.
Namun, karena tidak memiliki biaya untuk membeli obat, kedua orangtuanya akhirnya memulangkan Zahra ke rumah.
Sejak saat itu, Zahra sudah tidak pernah lagi diperiksa ke rumah sakit.
Lurah Sulewatang, Surianti mengatakan, selama ini memang tidak ada laporan dari kepala lingkungan setempat.
Pihak kelurahan telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membantu pengobatan Zahra.
“Sejauh ini kita belum pernah menerima laoran dari kepala lingkungan, tapi saat ini kita telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membantu pengobatan Zahra,”jelas Surianti.
Tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Polewali Mandar telah meninjau langsung kondisi kesehatan Zahra di rumahnya orang tuanya
“Kepala puskesmas dan timnya sudah turun langsung ke rumah Zahra untuk memeriksa kondisi kesehatannya,”jelas Surianti
Menurut orangtua Zahra, selama ini anaknya belum pernah mendapat bantuan penanganan medis dari petugas puskesmas atau rumah sakit.
Petugas dari puskesmas dan pemerintah setempat hanya sekedar datang mendata.
Kedua orangtuanya berharap ada donatur yang bisa memberi bantuan demi kebutuhan sehari-hari Zahra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.