BALI, KOMPAS.com - Hari Raya Saraswati dalam ajaran Hindu mengandung makna, turunnya ilmu pengetahuan sekaligus sebagai penghormatan terhadap Dewi Pengetahuan yaitu Dewi Saraswati.
Diperingati setiap enam bulan sekali (210 hari) atau pada Saniscara Umanis Wuku Watugunung yang jatuh pada Sabtu (28/8/2021) hari ini, Hari Saraswati menjadi hari penting bagi Umat Hindu khususnya bagi siswa sekolah dan penggelut dunia pendidikan.
Lantas apa makna Hari Raya Saraswati secara utuh?
Baca juga: TNI Hajar Warga di Buleleng Bali, Sempat Sepakat Damai, Berujung Laporan Polisi
Ketua PHDI Bali, Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana mengatakan, kata "Saraswati" merupakan sebuah nama yang suci untuk menyebutkan sosok Dewi Ilmu Pengetahuan.
Secara etimologi, kata "Saraswati" berasal dari kata 'saras' memiliki arti mata air, terus-menerus atau sesuatu yang terus-menerus mengalir, dan 'wati' berarti yang memiliki.
"Jadi, Dewi Saraswati ya Dewi pengetahuan yang tidak pernah habis," kata Sudiana saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (29/8/2021).
Menurut Sudiana, Dewi Saraswati merupakan sakti (bagian) dari Dewa Brahma sebagai Dewa Pencipta.
Dewi Saraswati merupakan Dewi yang menurunkan Ilmu Pengetahuan kepada manusia yang berguna bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara dalam menjalani kehidupan.
Pada hari Saraswati, Umat Hindu memuja Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewi Saraswati.
Ia merupakan simbol dari kekuatan Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam menciptakan dan menurunkan ilmu pengetahuan.
"Jadi secara filosofis itu ya merayakan turunnya ilmu pengetahuan yang sebagai simbol manifestasi Tuhan yang Esa Ida Sanghyang Widhi Wasa sebagai dewi ilmu pengetahuan," kata dia.
Baca juga: Monumen Bajra Sandhi: Merawat Ingatan Perjuangan Kemerdekaan RI di Bali
Lambang dan simbol Dewi Saraswati
Dikutip dari laman resmi phdi.or.id, kekuatan Ida Sanghyang Widhi Wasa yang termanifestasi dalam Dewi Saraswati dilambangkan dengan seorang Dewi yang cantik bertangan empat dengan memegang alat musik, genitri, pustaka suci, serta bunga teratai.
Pertama, wanita cantik merupakan simbol dari kekuatan yang indah, menarik, lemah lembut, mulia. Wanita yang mempunyai ciri-ciri tersebut merupakan dambaan atau idola setiap orang
Dalam hal ini, disebut ada semacam proses keinginan untuk mengadakan pendekatan secara utuh.
Pendekatan ini merupakan pendekatan terhadap Sang Dewi dengan menempuh proses belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
Sosok cantik untuk menggambarkan Dewi Saraswati hanyalah sebuah arti simbolis, bahwa cantik itu menarik.
Oleh sebab itu, Dewi Saraswati merupakan dewi ilmu pengetahuan yang akan menyebabkan manusia tertarik untuk mempelajari.
Ketertarikan di sini bukanlah dari sisi fisik atau biologis, melainkan dilihat dari segi etik-religius.
Baca juga: Sejarah Perang Bayu di Banyuwangi, Perang Paling Kejam yang Dialami Belanda