Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Makam Tua, Warga Temukan Batu Gamelan, Arkeolog: Perlu Pengkajian

Kompas.com - 28/08/2021, 06:52 WIB
Dani Julius Zebua,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Nisan dengan tulisan Jawa Kuno menunjukkan peninggalan masa Hindu – Budha.

Penemuan itu merupakan petunjuk bahwa sudah ada peradaban atau tatanan masyarakat yang maju di kawasan Papak pada masa lampau.

“Dengan penemuan itu menunjukkan ada peradaban maju di Kalirejo pada masa periodisasi Hindu - Budha,” kata Danang.

Kemudian, beberapa hari ini terdapat penemuan lagi oleh warga berupa batu yang disebut warga sebagai batu gamelan.

Danang mengungkapkan, memang perlu mengamati temuan itu karena sebelumnya pernah ada penemuan benda klasik.

“Bisa jadi bagian dari (penemuan) dulu. Tapi kami perlu kajian lebih akademis,” kata Danang.

Baca juga: Temuan Walhi Bali, Hutan Mangrove Tahura Ngurah Rai Menyusut 62 Hektar

Ditemukan saat kerja bakti

Warga menyebutnya sebagai batu gamelan karena batu-batu ini memiliki bentuk mirip gamelan. Temuan ini di pemakaman umum warga Pedukuhan Papak, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Warga menyebutnya sebagai batu gamelan karena batu-batu ini memiliki bentuk mirip gamelan. Temuan ini di pemakaman umum warga Pedukuhan Papak, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Batu-batu itu ditemukan ketika warga sedang bekerja bakti membersihkan sebuah makam tua sebagai bagian dari tradisi Bulan Suro.

Saat itulah, beberapa warga menemukan batu-batu dengan bentuk tidak biasa di pemakaman umum Makam Sintren, Pedukuhan Papak.

Warga menyebutnya sebagai batu gamelan karena beberapa bagian batu itu mirip bagian-bagian dari gamelan.

Batu berbentuk seragam, mayoritas kotak memanjang sekitar 40 sentimeter, batu berbentuk papan seperti nisan, dan ada yang seperti sisi gamelan. Beberapa ada yang berornamen dan terpahat.

Bahan batu itu seperti batu andesit seperti yang terdapat pada candi.

Baca juga: Bersih-bersih Makam Tua, Warga Kulon Progo Temukan Batu-batu Mirip Gamelan

Bentuk batu ada yang mirip bagian dari gamelan, yakni seperti bonang, saron dan gambang.

Bentuknya masih terlihat baik dengan ukiran sederhana. Oleh karenanya, warga menyebut sebagai batu gamelan.

Kepala Bidang Warisan Budaya Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kulon Progo, Siti Isnaini mengatakan bahwa masih ada sejumlah prosedur yang harus ditempuh untuk bisa menetapkan apakah temuan warga bisa dinyatakan sebagai peninggalan purbakala atau cagar budaya.

"Laporan kemarin dari masyarakat ada temuan batu gamelan. Tapi informasi itu masih simpang siur. Maka dari itu hari ini kami ke sana," kata Isnaini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com