Selama ini pun siswa yang terdaftar mengikuti vaksin sesuai dengan izin orangtuanya masing-masing.
Pendataan pun dilakukan selama dua pekan lamanya dan seluruh orang tua siswa menyambut baik inisiatif sekolah dan Puskesmas Cihideung karena dinilai memberikan jaminan tak terjadi penyebaran dengan vaksin saat PTM dilaksanakan.
"Iah, tentunya yang terdata mendapatkan vaksin ini sesuai dengan izin orang tuanya masing-masing," tanbah dia.
Sementara itu, salah seorang siswa SMPN 8 Kota Tasikmalaya, Intan Sabilah (15), terlihat sumringah seusai mendapatkan suntikan vaksin anak pertamanya di sekolahnya.
Terlebih, dirinya mengaku sangat bahagia karena bisa fokus belajar kembali dengan PTM terbatas dan bisa ketemu dengan teman-temannya lagi sesuai hampir setahun tak bertemu karena menerapkan belajar daring selama penyebaran Covid-19 tinggi.
Intan berharap kondisi dengan PTM seperti ini bisa terus berlanjut dan tak ada klaster sekolah baru lagi dengan mengikuti prokes ketat di sekolah.
"Kami sangat tahu sekali kalau kita tak divaksin, tak pakai masker atau tak melaksanakan prokes akan ada klaster baru lagi. Makanya, kami ingin PTM terus seperti ini dan akan melaksanakan prokes ketat," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.