Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Kerja karena Lumpuh, Solihin Kini Berharap Kedermawanan Warga

Kompas.com - 26/08/2021, 18:52 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Sudah sebulan lebih Ahmad Solihin (37) tak bisa bekerja untuk menafkahi istri dan kedua anaknya.

Pegawai toko kelontong asal Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, ini hanya bisa tergolek lemas tak berdaya di atas tempat tidurnya.

Solihin mengalami lumpuh dan tumbuh benjolan sebesar bola kasti di bawah ketiaknya.

Menurut Solihin, kondisi tersebut dialaminya pasca mengikuti vaksinasi Covid-19 di puskesmas pada 8 Juli 2021 lalu.

Baca juga: Soal Warga Lumpuh Setelah Vaksinasi, Ini Penjelasan Dinkes Cianjur

"Sehari setelah divaksin itu timbul alergi, perut mual dan kepala pusing. Bahkan waktu itu hampir pingsan," kata Solihin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/8/2021).

Solihin sempat dibawa ke puskesmas untuk berobat, namun kondisinya tidak membaik.

Bahkan kaki dan tangan kanannya menjadi tidak bisa digerakkan.

Akibatnya, Solihin kini tak bisa beraktivitas, termasuk tidak bisa bekerja.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, ia mengandalkan kerabat, keluarga, dan bantuan dari warga sekitar.

"Ada yang kasih beras, sembako, dari itu saja (bantuan) untuk sehari-harinya," ujar Solihin.

Ayah yang memiliki dua anak ini berharap bisa segera sembuh dan kembali ke kondisi semula agar bisa menafkahi keluarganya.

"Harapannya ya ingin mendapatkan penanganan medis lagi, karena (kondisinya) masih seperti ini," ujar Solihin.

Selama ini, Solihin hanya mengandalkan obat dari puskesmas.

"Tangan sudah bisa digerakan sedikit, tapi benjolannya ini masih ada," ucap Solihin.

 

Belum ada kepastian mengenai penyebab kelumpuhan

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur turun tangan menangani kasus yang dialami Ahmad Solihin.

Ahmad tiba-tiba mengalami gejala lumpuh yang diduga sebagai kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

Pelaksana tugas Kepala Dinkes Cianjur, Irvan Nur Fauzi mengatakan, pasien telah menjalani serangkaian tindakan medis di rumah sakit.

Namun, belum bisa dipastikan apakah kelumpuhan itu disebabkan oleh vaksin.

“Kita memfasilitasi paisen untuk penanganan dan mengkaji lebih dalam penyebabnya apa sehingga mengalami kondisi seperti itu," kata Irvan di Pendopo Cianjur, Rabu.

Baca juga: Soal Solihin Alami Kelumpuhan Usai Vaksinasi, Dinkes Cianjur: Masih Kaji Penyebabnya

Irvan meminta masyarakat tetap tenang, serta tidak harus khawatir dengan vaksinasi.

"Kejadian pasca imunisasi hal yang mungkin saja terjadi. Tapi kemungkinannya sangat kecil dibandingkan dengan keuntungan yang didapat jika kita vaksinasi," ujar Irvan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Regional
Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Regional
Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batu Bara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batu Bara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com