Jemput suami Fitri
Selanjutnya, Winarto pun bergegas menjemput suami Fitri, Harianto dari lokasi kerjanya.
Dia juga mengabarkan mengenai musibah tersebut pada Harianto.
"Saya keluar langsung jemput bapaknya (Harianto) ini," papar dia.
Di tengah kepanikan, pria itu tak menghiraukan jika ban sepeda motornya bocor. Yang terpikir di benaknya adalah bagaimana Harianto segera melihat kondisi keluarganya.
"Pas tahu nyampe di sini ternyata bannya bocor, pantas enggak seimbang," ungkapnya.
Baca juga: Rumah Ambruk di Surabaya, Korban Selamat: Aku di Sini Om...
Dalam musibah tersebut, Fitri dinyatakan tewas.
Sedangkan Nouval dan neneknya masih menjalani perawatan.
"Tadi ada yang telepon karena ada warga yang ikut ke RS katanya sadar sudah," sebut dia.
Bangunan tua
Rumah Fitri saat ini tidak bisa dimasuki karena terhalang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan tim Inavis Polrestabes Surabaya.
Kapolsek Tambaksari Kompol Akhyar menyebutkan, ambruknya rumah Fitri karena bangunan tersebut sudah tua dan termakan usia.
"Lantai dua itu alasnya dari papan, jadi pas ambruk tembok samping kanan ikut roboh," kata Akhyar.
Ambruknya rumah berukuran 2,5 x 6 meter persegi itu juga disebabkan lantaran faktor tak adanya penahan alas lantai dua..
Kini rumah Fitri diajukan untuk mendapatkan bantuan rumah tidak layak huni (rutilahu) oleh camat Tambaksari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.