Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumedang Akhirnya Zona Kuning, Belajar Tatap Muka Akan Diuji Coba

Kompas.com - 25/08/2021, 21:45 WIB
Aam Aminullah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sudah memasuki zona kuning atau level kewaspadaan rendah Covid-19, Rabu (25/8/2021).

Sebelumnya, dalam setahun terakhir, Kabupaten Sumedang berada di zona oranye, atau level kewaspadaan sedang.

Bahkan, sempat masuk zona merah atau level kewaspadaan tinggi.

Baca juga: Sumedang PPKM Level 3, Ini Aturan yang Berubah

"Betul, per hari ini Sumedang sudah berada di zona kuning. Namun, kami mewaspadainya dengan tetap memberlakukan aturan-aturan sesuai dengan ketentuan PPKM level 3," ujar Dony kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Rabu.

Dony menuturkan, warga diminta tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

Selain itu, menurut Dony, belajar tatap muka terbatas di sekolah akan segera diuji coba mulai pekan depan.

"Insya Allah, belajar tatap muka terbatas ini akan kami uji coba mulai Senin (30/8/2021). Nantinya, akan kami kolaborasikan dengan sistem belajar dari rumah (BDR). Jadi, masing-masing tingkatan masuk hanya satu minggu dalam satu bulan dan sisanya BDR," tutur Dony.

Baca juga: Kasus Covid-19 Turun Signifikan, Lebak Turun Level PPKM

Dony menyebutkan, semua tingkatan kelas akan masuk tatap muka secara bergiliran dalam satu bulan.

"Skenarionya untuk siswa kelas I dan II SD atau MI masuk sekolah di minggu pertama. Kelas III dan IV di minggu kedua. Kelas V dan VI di minggu ketiga. Dan minggu keempat, semua belajar dari rumah," sebut Dony.

Dony mengingatkan pihak sekolah dan orangtua untuk memperketat pengawasan selama belajar tatap muka terbatas berlangsung.

Terutama, saat para siswa berangkat dan pulang sekolah.

"Waktu yang rentan bagi anak sekolah terpapar itu saat mereka berangkat dan pulang sekolah, karena tidak diawasi langsung sebagaimana ketika di sekolah. Selama perjalanan pasti berinteraksi dengan yang lain atau bahkan berkerumun," ujar Dony.

Dony menambahkan, semua harus benar-benar disiapkan dengan matang, termasuk dengan melakukan simulasi terlebih dahulu.

"Sebelumnya harus ada simulasi untuk mengecek kesiapan, mulai dari sarana prasarana protokol kesehatan di sekolah, seperti alat pengukur suhu dan bak cuci tangan. Selain itu, Satgas internal dan eksternal, termasuk kesediaan masing-masing kepala sekolah untuk bertanggung jawab secara penuh atas berbagai konsekuensi yang mungkin terjadi," kata Dony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com