Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keseruan Anak-anak Dusun Ebunut Bermain Gasing di Tengah Pembangunan Sirkuit MotoGP Mandalika

Kompas.com - 24/08/2021, 16:51 WIB
Idham Khalid,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Masih memakai seragam merah putih, seorang bocah berusia 11 tahun bernama Deri melewati rumah-rumah berdinding bedeng milik warga.

Aktivitas belajar di sekolah telah usai, Deri kini dalam perjalanan pulang ke rumah. Dengan ransel biru di punggungnya, bocah itu berjalan riang. 

Salah satu tangannya terlihat memegang tali ransel sebelah kanan yang putus sejak beberapa hari lalu.

Saat mendekati rumah, Deri langsung menemui neneknya yang sedang menenun. Bocah itu mengucap salam dan mencium tangan sang nenek.

Deri merupakan salah satu anak yang masih tinggal bersama orangtuanya di Dusun Ebunut, Desa Kuta. Desa ini terancam terisolasi karena dilingkari pagar Sirkuit MotoGP Mandalika.

Baca juga: Kisah Sukani Penjual Sayur Keliling yang Terjebak di Dalam Sirkuit MotoGP Mandalika

Usai mengganti seragam sekolah, Deri mengambil gangsing dan berkumpul dengan sejumlah temannya.

Gasing merupakan salah satu permainan tradisional masyarakat Lombok, yang terbuat dari kayu berbentuk seperti kerucut. Gasing diputar menggunakan tali sepanjang sekitar satu meter.

Di halaman rumah, anak-anak telah berkumpul di dekat pohon kersen. Meski pandangan terhalang pagar sirkuit, anak-anak itu tetap menikmati keseruan mengadu gasing.

“Kalau pulang sekolah kita main gasingan sama teman-teman ini, seru,” kata Deri ditemui di rumahnya, Selasa (24/8/2021).

Seorang warga terlihat melintasi pagar Sirkuit MotoGP Mandalika yang dirusak, Jumat (20/8/2021).KOMPAS.com/IDHAM KHALID Seorang warga terlihat melintasi pagar Sirkuit MotoGP Mandalika yang dirusak, Jumat (20/8/2021).

Dalam permainan gasing, memang tidak ada yang mengatur batas jumlah pemain. Namun, para pemain memiliki jatah memukul gasing pemain lain. Setelah itu, akan dilihat gasing yang paling lama berputar.

 

Deri dan kawan-kawannya biasanya menghabiskan waktu sekitar satu jam bermain gasing. Setelah itu, Deri pulang membantu ibunya mengasuh sang adik.

“Sebenarnya kita main sepuasnya sampai gasing kita bolong-bolong saling adu,” kata Deri.

Baca juga: Gubernur NTB Temui Warga yang Masih Tinggal di Kawasan Sirkuit Mandalika

Sesekali permainan mereka terhenti karena sapi milik warga yang melintas di halaman tersebut.

Deri mengaku mencintai kampung halamannya, meski nantinya ia harus meninggalkan tempat itu karena terdampak pembangunan sirkuit.

“Senang tinggal di sini, kita mengikuti orangtua saja,” kata Deri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com