Windra menjelaskan, dalam kegiatan itu, TNI bertugas untuk melakukan penyekatan jalan dan mengarahkan ke petugas swab.
Hal itu dilakukan karena warga Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, mayoritas tak mau mengikuti testing dan tracing.
Setelah menyasar 104 orang dan diketahui 4 orang terkonfirmasi positif, pihaknya melanjutkan penyekatan jalan untuk mengarahkan ke tempat swab.
Baca juga: Oknum Anggota TNI Penganiaya Siswa SD Ditahan di Denpom Kupang
Pemotor tabrak petugas, warga pukul kepala Dandim
Sekitar pukul 11.00 Wita, ada sepasang remaja laki-laki dengan satu motor menolak dihentikan oleh petugas TNI untuk mengikuti tes swab.
Karena merasa terganggu dengan petugas, Windra mengatakan, keduanya kemudian menabrak salah satu petugas.
"Oleh petugas dikejar untuk dikonfirmasi, terus yang bersangkutan menyampaikan, 'Kalian kenapa menghalangi jalan kami'," kata dia.
Kedua remaja itu terus meronta-ronta menolak dilakukan swab test antigen.
Selang beberapa saat, lanjut Windra, datang orangtua kedua anak tersebut dan berusaha menarik anaknya agar tidak dilakukan tes swab.
"Di saat itulah saya yang berusaha mengarahkan orangtuanya dipukul kepala saya dari arah belakang oleh salah satu warga di sana," tuturnya.
Baca juga: Mayjen TNI Bambang Ismawan Jadi Pangdam Pattimura yang Baru, Tiba di Ambon Disambut Tari Lenso
Anggota lainnya bereaksi, video viral
Tak terima melihat Windra dipukul, anggota TNI kemudian bereaksi dengan menyerang warga yang memukul tersebut.
Windra menyayangkan video yang sudah viral di media sosial. Menurutnya, apa yang terlihat dalam video sudah terpotong dan kurang lengkap.
"Jadi sebenarnya pemicu kenapa anggota TNI itu dipukul karena saya komandan Kodim Buleleng dipukul dari belakang kepalanya, dan itu dilihat oleh petugas," tuturnya.
Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang di 34 Kabupaten/Kota Luar Jawa Bali, Ini Daftarnya