Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video "Emak-emak" Histeris, Minta Tolong ke Jokowi gara-gara Lahannya Digusur Perusahaan

Kompas.com - 23/08/2021, 14:40 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sengketa lahan terjadi antara masyarakat dengan perusahaan hutan tamanan industri (HTI) PT Nusa Wana Raya (NWR) di Desa Rantau Kasih, Kecamatan Kampar Kiri Hilir, Kabupaten Kampar, Riau.

Ratusan warga yang mayoritas petani berusaha mempertahankan lahan perkebunan mereka seperti sawit dan karet. Mereka menyebut lahan mereka digusur oleh pihak perusahaan.

Aksi ratusan warga tersebut juga sempat viral di sejumlah media sosial.

Salah satu video yang diterima Kompas.com, warga yang beraksi adalah kaum emak-emak. Mereka membawa anak-anaknya.

Baca juga: Perawat Kaget, Ada Emak-emak Bawa Motor Masuk IGD RS, Begini Kronologinya

Dalam video berdurasi satu menit 25 detik itu, tampak kaum hawa histeris saat mencoba meminta alat berat keluar dari lahan mereka.

Seorang wanita terlihat memohon-mohon dengan memegang kaki seorang pria.

Sejumlah petugas kepolisian yang ada di lokasi berusaha menenangkan warga. Namun, warga tetap berusaha mempertahankan lahannya.

Pada video berdurasi 47 detik, tampak lima orang emak-emak meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membantu menyelesaikan sengketa lahan tersebut.

Baca juga: Asyik Senam Zumba, Emak-emak Langsung Dibubarkan oleh Satgas Covid-19 karena Tak Berizin

"Pak Jokowi tolong kami, lahan kami habis diserobot sama perusahaan. Anak kami hampir kena eskavator saat kami berusaha menghalau alat berat dari ladang kami," kata seorang wanita berbaju hitam biru.

"Tolonglah, Pak Jokowi selamatkan lahan kami demi masa depan anak-anak kami.

Dari mana kami dapat uang kalau lahan kami digusur. Tidak ada tempat kami mengadu lagi, pak," teriak wanita lainnya.

Baca juga: Video Viral Seorang Emak-emak Gagalkan Aksi Pencopetan, Ini Kata Polisi

Penjelasan tokoh adat desa

Terkait kejadian ini, tokoh adat Desa Rantau Kasih Raylus saat diwawancarai Kompas.com membenarkan kejadian tersebut.

"Ya, benar. Itu kejadiannya hari Minggu (15/8/2021) kemarin. Kami mempertahankan lahan kami yang mau digusur oleh PT NWR," kata Raylus di Pekanbaru, Senin (23/8/2021).

Dia mengatakan, warga yang maju mempertahankan lahan sengaja kaum wanita.

Menurutnya, hal itu untuk mencegah konflik fisik dengan sekuriti perusahaan.

"Kenapa ibu-ibu dan anak-anaknya yang menghadang alat berat, karena kalau laki-laki dikhawatirkan nanti terjadi bentrok bertumpahan darah. Makanya ibu-ibu yang ambil alih," kata Raylus.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com