SEMARANG, KOMPAS.com - Polda Jawa Tengah mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih investasi atau arisan online.
Hal ini menyusul maraknya kasus investasi atau arisan online bodong yang terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah.
Dalam kasus tersebut, nasabah atau peserta arisan online ini mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.
Saat ini polisi tengah menyelidiki dan memeriksa para saksi terhadap kasus arisan online yang sudah memakan banyak korban.
Baca juga: Ditinggal Ibu karena Covid-19, Remaja 15 Tahun dan Adiknya Ditawari Mondok di Pesantren
Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Al-qudusy mengatakan kasus investasi atau arisan online terjadi di beberapa daerah di Jawa Tengah.
Nasabah atau peserta arisan online yang merasa dirugikan telah melaporkan kasus tersebut ke masing-masing Polres di daerah.
"Sudah ada laporan polisi (LP) ke Polres masing masing. Ada di Salatiga, Blora, Sragen dan Jepara," kata Iqbal dikonfirmasi lewat pesan singkat, Minggu (22/8/2021).
Saat ini, laporan kasus dari masyarakat yang menjadi korban arisan online tersebut sudah ditindak lanjuti oleh kepolisian.
"Laporan masyarakat sudah ditindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi," ujarnya.
Iqbal mengatakan pihaknya akan terus mengejar pihak-pihak yang terlibat dalam arisan bodong ini.
"Saat ini pelaku masih dalam pengejaran petugas," pungkasnya.
Iqbal meminta kepada masyarakat untuk mengetahui identitas perusahaan dan pemilik sebelum mengikuti investasi atau arisan online.
"Jadi sebelum mengikuti investasi atau mungkin arisan, pastikan yang pertama tama bahwa informasi mereka memang jelas dan memang benar adanya," katanya.
Baca juga: Kisah Korban Penipuan Bandar Arisan di Salatiga, Ikut karena Tergiur Barang Mewah
Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak mudah tergiur dengan keuntungan yang ditawarkan investasi atau arisan online.
"Jadi kami menyarankan supaya masyarakat lebih berhati-hati saja dan jangan mudah tergiur," ungkapnya.
Hal ini mengingat banyak oknum yang memanfaatkan kelengahan masyarakat di tengah pandemi.
"Cari dan gali sedalam mungkin informasi mengenai instansi atau lembaga mereka. Karena sekarang ini banyak sekali penipuan yang dilakukan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.