KOMPAS.com - Saat mencari rumput untuk pakan ternaknya, Surip (55) menyaksikan peristiwa tragis.
Ketika itu, dia melihat seorang laki-laki tengah memacu kencang sepeda motornya.
Tak berselang lama, kendaraan yang ditumpangi orang itu oleng, lalu menabrak dua pohon di pinggir jalan.
Sebelum terjatuh, leher pria tersebut ternyata tersangkut benang layang-layang.
Benang itu berasal dari layang-layang jenis gapangan yang jatuh beberapa meter dari jalan raya.
Baca juga: Tersangkut Benang Layang-layang Putus, Susanto Jatuh dan Tewas
Layang-layang setinggi lebih dari 1,5 meter itu sempat menimpa seorang pedagang pasar ketika mendarat dari udara.
Kata Surip, benang layang-layang tersebut melintang di jalan.
Saat warga belum sempat menyingkirkan benang dari jalan raya, pria itu melintas dan terjadilah insiden tersebut. Dia diduga tak sadar akan keberadaan benang.
Surip mengatakan, jarak lelaki itu tersangkut benang dengan tempat jatuhnya sekitar 75 meter.
"Mungkin dia kaget tiba-tiba ada benang menyangkut di lehernya, kemudian kehilangan kendali dan jatuh," ucap Surip, ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (21/8/2021) malam.
Baca juga: Wanita Muda Hamil 8 Bulan Tewas di Kos Semarang, Saksi Temukan Ini
Pria yang mengalami kecelakaan tersebut bernama Mohammad Susanto (27), seorang warga Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Ia jatuh di depan Pasar Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, yang berada di area persawahan, Sabtu (21/8/2021) sore.
Baca juga: Pesilat Tewas Saat Latihan, 4 Pelatih Jadi Tersangka, 2 Orang Masih di Bawah Umur
Sewaktu polisi datang ke lokasi, korban sudah meninggal dunia. Jenazahnya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardhi Waluyo.
Baca juga: Panen Lele Berujung Maut, 2 Orang Tewas Tertimpa Tembok, lalu Tenggelam di Kolam
Agar kejadian serupa tidak terulang, Angga mengimbau kepada masyarakat supaya memerhatikan aspek keselamatan warga lainnya tatkala bermain layang-layang.
"Tolong ambil jarak aman dari jalan agar jika terjadi layang-layang putus atau turun benangnya tidak membahayakan pengguna jalan," ujarnya, Minggu (22/8/2021).
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani | Editor: Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.