Terjunnya Rafi dalam aksi kemanusiaan bukan tanpa sebab. Ia pernah menjadi pengungsi saat terjadi konflik di Aceh. Saat itu ia baru saja lulus sekolah menengah pertama (SMP).
Kurang lebih empat bulan ia dan keluarganya tidur di tenda bersama para pengungsi lainnya. Di tengah masa pahit itu, saat masih remaja, rasa kemanusiannya terus bertumbuh.
"Di situ saya ngerasain tuh hidup di tenda, pokoknya semuanya ngalamin lah," cerita Rafi.
Saat sudah tinggal di Pulau Jawa, ia pun terpanggil menjadi relawan saat tsunami di Aceh, 2004 lalu.
Sejak itu, bergabung dengan berbagai lembaga sosial. Salah satunya Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Ia pun pernah menjadi relawan kemanusiaan di luar negeri, seperti Palestina dan Rohingya.
Hingga pada 2014 ia mendirikan Karawang Peduli. Kini ada sekira 500 relawan yang bergabung.
Tak hanya di Karawang, aksi kemanusiaan yang dilakukan Karawang Peduli bukan hanya untuk Karawang.
Bahkan beberapa kali menggalang bnatuan untuk luar negeri. Tentu saja dengan menggandeng lembaga sosial lain.
"Karena bersifat panggilan, saat ada kegiatan kita calling (panggil) para relawan, siapa yang bisa," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.