Misalnya sedekah pangan dan bantuan sembako bagi warga terdampak di daerah-daerah dengan angka kemiskinan tinggi.
Sedekah pangan misalnya, dilakukan dengan membagikan makanan bagi mereka yang melakukan isolasi mandiri. Lebih dari sepuluh ribu paket pangan dibagikan.
"Kita berbagi makanan isoman untuk masyarakat, berbagi nasi. Itu dilakukan waktu parah-parahnya (kasus Covid-19 di Karawang), hampir setiap hari," kata pria 37 tahun itu.
Adapula dua ambulans milik lembaga sosialnya yang bolak-balik meluncur di jalanan. Mereka mengantar pasien, warga ke rumah sakit ataupun sebaliknya. Juga ada satu mobil jenazah.
"Waktu puncak-puncaknya Covid-19 itu, hampir setiap hari relawan kita merujuk warga. Bolak-balik," ujar dia.
Tak hanya kepada warga, lembaga sosialnya pun memberikan bantuan bagi para tenaga kesehatan. Misalnya alat pelindung diri (APD).
"Kita terus bergerak," kata dia.
Rafi berujar, pandemi tak membuat orang baik berhenti berbuat. Buktinya di tengah terpaan dampak yang luar biasa seperti sekarang, orang-orang baik, para donatur justru berdatangan.
"Masyarakat saya lihat justru lebih solid. Di tengah musibah kita masih saling menguatkan," katanya.